.jpg)
Kupang, gatra.net - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur berupaya untuk menyelamatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ini karena hampir 99 persen Produk Domestik Bruto atau perekonomian masyarakat NTT saat ini didukung oleh sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Hampir 99 persen PDRB atau ekonomi NTT didukung oleh UMKM. Karena itu yang pertama perlu diselamatkan ditengah pandemi COVID -19 ini adalah teman-teman dari UMKM,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja kepada awak media Kamis (21/5).
Lebih lanjut, ia menyatakan, bahwa upaya BI Perwakilan Provinsi NTT untuk menyelamatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM ini karena hampir satu juta pekerja di NTT diserap oleh UMKM.
“Kami harus bekerja keras bagaimana menyelamatkan para pelaku berupaya Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM ini. Karena hampir 1 juta pekerja di NTT saat ini diserap UMKM," ujarnya.
Untuk mensukseskan upaya tersebut, BI Perwakilan Provinsi NTT akan membangun koordinasi dengan Instansi Pemerintah dan akademisi terkait menyelamatkan UMKM. Yaitu untuk membuat program surfive selama masa pendemi COVID-19 dalam mendukung program pemulihan ekonomi di NTT ini.
“Mulai minggu depan, kami Bank Indonesia akan mencoba membangun semangat dulu bagi teman-teman UMKM. Nah kami mengajak UMKM binaan Bank Indonesia, Perbankan, dan juga binaan Dinas UMKM Pemerintah untuk memberikan semangat. Bagaimana mereka bisa bangkit dari kondisi yang serba sulit saat ini,” tuturnya.
Selain itu, BI Perwakilan NTT juga akan mendorong pelaku UMKM beralih ke produk usaha yang lain. Misalnya dari jualan keripik menjadi jualan sayur-sayuran atau ikan, bumbu dapur seperti jahe, cabe, sereh atau sejenisnya. Sehingga para pelaku UMKM bisa bangkit dari kondisi terpuruk pada pandemi COVID-19.
“Kami juga sedang menyiapkan program kecil-kecilan dimasa pandemi corona ini untuk mereka beralih usaha. Seperti jualan keripik agak susah dalam kondisi seperti ini, mungkin beralih ke produksi sayur, jualan ikan, jahe atau sejenisnya sambil menunggu kondisi kembali normal. Intinya adalah kami memberikan semangat untuk mereka tetap kuat menghadapi situasi ditengah pandemi covid-19,” ujarnya.