
Semarang, gatra.net - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang dialami masyarakat dunia saat ini belum seberapa dibanding nanti saat datangnya Yajuj dan Majuj.
Menurut Ketua PP Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Prof. Dr. K.H Noor Achmad M.A, kedatangan Yajuj dan Majuj menjelang kiamat diprediksi sebagai pandemi terdahsyat dalam sejarah umat manusia.
“Manusia tidak akan sanggup menghadapi Yajuj dan Majuj yang akan membuat kerusakan dunia,” katanya disela penyerahan bantuan paket sembako bagi para dhuafa dan warga terdampak Covid-19 di Aula MAJT di Jalan Gajah Raya Semarang, Sabtu (16/5).
Bantuan sebanyak 1.290 paket sembako berasal dari penggalangan dana Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMA-JT).
Lebih lanjut, Noor Achmad, untuk mengatasi pandemi Covid-19 serta Yajuj dan Majuj kuncinya adalah imam dan takwa kepada Allah.
“Oleh karena kami mengajak umat Islam senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah agar terhindari dari berbagai musibah di dunia,” ujarnya.
Selaku Ketua PP MAJT, Noor Achmad memberikan apresiasi program bakti oleh PIMA-JT dengan membagikan ribuan paket sembako .
“Ini menunjukkan kepedulian umat Islam terhadap wabah Covid-19 sangat tinggi,” katanya.
Sementara Ketua PIMA JT Dr. Hj. Nur Kusuma Dewi M.Si, dalam kesempatan sama menyatakan donasi berasal dari berbagai institusi dan pribadi.
Jumlah donasi yang terkumpul dalam bakti sosial Ramadan 1441 Hijriah senilai Rp118,16 juta dan dalam bentuk natural seperti dua ton beras bantuan dari PP MAJT.
Sebanyak 150 paket sembako dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dari BNI Cabang Undip sebanyak 75 paket sembako. Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang Rp10 juta, Pands Collection senilai Rp15 juta dan, lainnya.
“Jumlah total donasi tahun ini meningkat dibanding tahun 2019 yang terkumpul Rp100,5 juta,” ujar Nur Kusuma.
Ketua Panitia Bakti Sosial PIM-JT, Hj Lilik S. Ahyani, menyatakan didistribusikan bantuan sembako kepada fakir miskin dan warga terdampak Covid-19 seperti para penyapu jalan, jasa gojek, tukang becak, dan lainnya.