Home Ekonomi Jelang Lebaran, Harga Bahan Pangan di Pekanbaru Naik

Jelang Lebaran, Harga Bahan Pangan di Pekanbaru Naik

Pekanbaru, gatra.net - Mendekati lebaran, harga sejumlah komoditi bahan pangan di kota Pekanbaru, Riau merangkak naik. Bawang merah misalnya, jika sebelumnya satu kilo bawang merah dihargai Rp58 ribu, kini naik menjadi Rp60 ribu per kilogram.
 
Kenaikan juga terjadi pada harga ayam potong, yang saat ini di pasaran dihargai Rp26 ribu per kilogram. Angka itu naik Rp1.500 dari harga sebelumnya. Pun begitu dengan harga ayam kampung yang naik Rp 2.000 per kilogram menjadi Rp 57.000 per kilogram.
 
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, kenaikan harga tersebut masih dalam batas wajar dan tidak signifikan. Ingot menilai secara umum harga komoditi pangan di kota Pekanbaru saat ini masih stabil.
 
"Walau ada kenaikan tapi tidak signifikan," kata Ingot, Kamis (14/5) di Pekanbaru. 
 
Umumnya kenaikan harga komoditi di pasar kota Pekanbaru dipengaruhi oleh faktor penjual maupun daerah asal komoditi. Asal tahu saja, sebagian besar pasokan pangan untuk ibukota Provinsi Riau berasal dari luar daerah. Hal ini menjadikan ongkos pengiriman ikut mempengaruhi harga komoditi di pasar kota Pekanbaru. 
 
Meski begitu, Ingot menekankan pasokan pangan untuk Kota Bertuah masih aman sekalipun ada kenaikan untuk sejumlah komoditi. Menurutnya kebijakan pembatasan sosial bersekala besar di Kota Bertuah, tidak mempengaruhi ketersedian stok pangan. 
 
"Permintaan bahan pangan saat ini tidak terlalu tinggi soalnya banyak usaha di sektor kuliner tutup sementara. Dalam kondisi normal sektor kuliner menyerap sekitar 25 persen pasokan bahan pangan kota Bertuah," tukasnya. 
 
Secara terpisah, praktisi pangan Riau, Darmansyah, menyebut Provinsi Riau secara umum perlu mempermudah akses menuju daerah penghasil pangan. Tanpa akses yang lancar, maka faktor kenaikan harga menjadi tak terelakan. Ia menyarankan agar Provinsi Riau terus membuka jalan alternatif menuju daerah sentra pangan. 
 
"Misalkan jalan ke Sumbar, perbanyak akses ke sana, karena kalau satu akses terkendala masih ada akses lainya. Di daerah yang rentan pangan, kelancaran suplai pangan itu sangan penting," pungkasnya.
161