
Bandar Lampung, gatra.net - Peduli dengan penanganan pandemi Covid-19 di Lampung, seorang petani minyak kayu putih asal Bandar Jaya Lampung Tengah menyerahkan 50 paket olahan pohon Eucalyptus jenis globulus kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung.
Petani tersebut adalah Eko M Cahyo, ia berinisiatif menyumbangkan minyak olahan hasil produksinya tersebut setelah dirinya mengetahui dari berita bahwa olahan Eucalyptus globulus dapat menangkal virus Corona.
"Saya baca dari keterangan berita launching kementan, jenis yang digunakan untuk bahan antivitus Corona itu Eucalyptus jenis globulus, kebetulan kami punya itu " ujar Eko kepada wartawan di Posko Gugus Tugas Covid-19 Lampung, Selasa, (12/5).
Eko mengatakan, dirinya telah lama menanam dan memproduksi minyak olahan Eucalyptus Globulus sebagai usaha rumah tangganya.
"Selama ini untuk usaha rumahan, saya jadikan minyak angin, mudah mudahan itu benar bisa menangkal Corona, jadi ini bisa bermanfaat,” sambung Eko.
Awalnya Eko kaget dan tidak percaya saat menyaksikan siaran launching oleh Kementan terkait penangkal Corona berbahan Eucalyptus globulus.
Setelah yakin bahwa yang ditanam dirinya adalah pohon yang sama, Eko pun langsung menyiapkan sampel produksinya dan segera menyumbangkan minyak Eucalyptus globulus hasil perkebunan miliknya ke Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Provinsi Lampung.
Ia pun berharap minyak hasil produksinya tersebut dapat diuji cobakan kepada pasien covid-19 yang sedang dirawat di Lampung.
“Meski baru produksi terbatas, namun saya ingin membantu nyumbang ke Gugus Tugas di Provinsi Lampung, untuk diuji cobakan, kita utamakan daerah kita dulu,” katanya.
Eko mengaku minyak Eucalyptus globulus miliknya tersebut selama ini sudah sering ia coba untuk membantu mengatasi berbagai penyakit.
"Misalnya sesak nafas, jerawat, herves, di oleskan minyak Eucalyptus Globulus, saya coba, dan ada teman herves, sesak napas, dioles minyak penyakitnya sembuh,” klaim Eko.
Eko mengatakan mulai bertani Eucalyptus Globulus beberapa hektar sejak 2017 lalu, awalnya menanam pohon Eucalyptus jenis globulus tersebut karena memang ada yang lebih berbeda dari jenis minyak kayu putih biasa.
"Kalau jenis globulus agak ke warna oranye, awalnya dikasih teman, bijinya kita bibit, sekarang saya cuma tanam sekitar 2,5 hektar, selebihnya pohon kayu putih " jelas Eko.
Menurutnya pohon jenis Eucalyptus Globulus tersebut adalah termasuk pohon langka di Indonesia, karena habitat aslinya ada di Australia dan bibitnya di Indonesia masih sangat sedikit.
“Sepertinya cuma kita di Indonesia yang tanam pohon Eucalyptus jenis jenis globulus, yang saya tahu ada petani Eucalyptus jenis Deglupta, dan Eucalyptus jenis Pellita, yang umumnya untuk olahan kayu putih, hiasan, atau bangunan,” ungkapnya.
Eko berharap apa yang disampaikan oleh Kementan terkait Eucalyptus globulus dapat menangkal Corona benar-benar dapat terbukti.
”Saya sebagai petani Eucalyptus globulus ingin turut membantu saudara-saudara kita dalam menghadapi Covid-19, dan saya berharap penelitian yang di lakukan kementerian pertanian tersebut bisa benar-benar di terapkan kepada pasien” pungkas Eko.
Diketahui sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan inovasi hasil penelitian berupa antivirus berbasis eucalyptus di Ruang Utama Agriculture War Room (AWR) Jakarta.
Terobosan Kementan tersebut mengklaim pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus Beta, dan Gamma Corona yang menunjukkan kemampuan mengatasi virus sebesar 80%-100%.