
Cilacap, gatra.net – Peternak ayam di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah semakin merana pada pertengahan Ramadan ini. Berharap harga naik, harga daging ayam hidup justru semakin terjun bebas.
Seorang peternak di Desa Madusari, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Hizi Firmansyah mengatakan kini harga ayam pejantan hidup hanya Rp14 ribu per kilogram bobot hidup. Harga itu tentu merugikan peternak. Pasalnya, hanya untuk pakan saja, peternak menghabiskan puluhan juta rupiah.
Dia mengakui, sebelumnya perusahaan menghentikan pakan saat ayam masih berusia sekitar 18 hari. Setelah itu, ia berupaya secara mandiri membiayai pakan ayam. Sejauh ini, 4.000 ekor ayamnya telah menghabiskan modal hingga Rp50 juta lebih. “Kalau dihitung dari DOC ya sudah 50-an juta,” katanya.
Kini, ayam pejantan yang dipeliharanya sudah berusia sekitar 55 hari dan siap panen. Akan tetapi, harga tidak kunjung membaik. Dia pun mengaku terancam rugi besar. Dia berharap dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini, pemerintah memperhatikan sektor-sektor yang terdampak. Salah satunya yakni peternak.
Ketua Koperasi Desmantara, Akhmad Fadli mengatakan pandemi Covid-19 memang sangat berdampak untuk usaha mikro kecil menengah. Pasalnya, pasar terbesar usaha ini bertumpu di masyarakat secara langsung. Penurunan daya beli langsung berimbas kepada penurunan harga. “Sudah banyak yang gulung tikar,” ucapnya.
Dia meminta agar pemerintah juga memberikan dana stimulus untuk usaha-usaha kecil. Dengan begitu ada pemerataan kesempatan untuk bangkit saat pandemi Covid-19 berlalu. Dia pun menilai kini pemerintah lebih memperhatikan sektor besar berskala industri. Misalnya, perhotelan. Padahal, menurut dia, penggerak ekonomi sebagian besar masyarakat justru berada di sektor usaha kecil-menengah.