
Mataram, gatra.net-Penularan virus Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin menghawatirkan. Penambahan angka pasien positif terus meningkat, kasus positif sudah menembus angka lebih dari 300 kasus. Bahkan sudah menjangkiti puluhan anak-anak yang memang rentan tertular Covid-19.
“Anak-anak memiliki potensi tertular dikarenakan keterbatasan yang mereka miliki seperti mereka belum memahami aturan dan tatacara menghindar dan melindungi diri bahaya. [Anak-anak juga] tidak memiliki pengetahuan mengenai penyakit dan penularannya serta imunitas tubuh yang belum stabil. Karena keterbatasan ini anak-anak sangat rentan tertular Covid-19, “terang Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 PWNU NTB, L. Aksar Anshori dalam keterangannya kepada gatra.net, di Mataram, Sabtu (9/5).
Menurut Aksar Anshori, pihaknya belum melihat ada upaya khusus yang dilakukan pemerintah daerah dalam mencegah penularan Covid-19 pada anak. Faktanya 22 anak yang positif covid-19, tertular dari orang-orang terdekat mereka yang memiliki riwayat positif terjangkit Covid-19. Ini merupakan salah satu bukti bahwa protokoler pencegahan dan penanganan penularan covid-19 tidak dilaksanakan dengan ketat dan profesional oleh pemerintah daerah.
“Gugus Tugas NU Peduli Covid-19 PWNU NTB mendesak pemerintah daerah memiliki perhatian khusus dan serius atas kasus ini. Tidak boleh lagi ada anak-anak yang terpapar virus Covid-19. Kami minta Pemerintah Daerah mengambil langkah cepat dan tepat untuk mencegah dan memutus rantai penularan virus Covid-19 yang berpotensi menjangkiti anak,” ujarnya.
NU NTB berharap pemerintah daerah harus segera menerapkan protokoler pengasusahan bagi anak tanpa gejala, anak dalam pemantauan, pasien anak dalam pengawasan, kasus konfirmasi, dan anak dengan orangtua/pengasuh/wali berstatus orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, kasus konfirmasi, dan orangtua yang meninggal karena Covid-19.