
Jakarta, gatra.net - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, bersyukur bahwa prediksi adanya penyebaran kasus Covid-19 yang tumbuh secara eksponensial sangat ekstrem, ternyata tidak terjadi. Hal ini karena angka penularan Covid-19 di Indonesia, berangsur kian lama berlangsung landai.
Muhadjir menjelaskan bahwa ada kecenderungan angka kasus yang terjadi di Indonesia ini mengalami penurunan, meski tidak terlalu drastis. Selain itu, tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan.
"Ini suatu keadaan yang bagus, dan perlu untuk kita syukuri. Ini berkat kerja sama dari semua pihak dan juga berkat kedisiplinan seluruh warga Indonesia dalam mematuhi seruan pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan, pencegahan Covid-19," kata Muhadjir dalam Konferensi Pers di Istana Negara, Jumat (8/5).
Muhadjir mengatakan pemerintah tetap akan fokus dalam penanganan penularan, utamanya pada daerah yang berpotensi menjadi zona merah diluar pulau Jawa. Misalnya, Daerah Sulawesi Selatan tercatat menjadi daerah dengan grafik penularan yang cukup tinggi selain DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Muhadjir mengaku meski angka penularan Indonesia di ASEAN menjadi salah satu yang terbanyak, namun mengklaim bahwa angka tersebut masih terbilang rendah jika dipresentasekan dari jumkah penduduk Indonesia, yang mencapai 200 juta jiwa.
"Untuk kawasan ASEAN ini, Indonesia sekarang memang menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua setelah Singapura. Tetapi kalau dibandingkan jumlah penduduk, tentu saja sebetulnya angka ini tidak terlalu istimewa karena jumlah penduduk kita adalah 263 juta," katanya.