Cilacap, gatra.net – Aparat gabungan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memperketat pengawasan dan penjaringan kendaraan yang melintas di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Diketahui, dua jalur utama di wilayah ini, yakni Mergo, Dayeuhluhur dan Patimuan, Cilacap.

Kapolres Cilacap, AKBP Dery Agung Wijaya mengatakan seluruh personel baik dari Polri, TNI dan Pemda, dan semua lebih ketat dalam melakukan pengecekan pada pengguna jalan dari luar Jawa Tengah. Hal itu dilakukan untuk megantisipasi masuknya pemudik, seturut pemberlakukan larangan mudik.

Dia menjelaskan, petugas akan mengecek tiap kendaraan yang melintas. Dia juga menegaskan, jika ada pengguna jalan yang tak jelas tujuannya, maka kendaraan akan dipaksa putar balik ke wilayah asal. "Seandainya ada pengguna jalan yang tidak jelas tujuannya akan diarahkan kembali ke daerah asalnya. Kami akan sampaikan woro-woro ataupun pengumuman terkait bahaya dan penyebaran Virus Corona," katanya.

Dia juga mengingatkan agar semua personel yang terlibat dalam kegiatan di Pos Pantau Penjaringan untuk selalu menjaga kesehatan. Penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker juga diwajibkan untuk petugas yang mengecek kendaraan. “Jangan sampai anggota yang bertugas malah lalai dalam menjaga kesehatan,” ujarnya.

Dery mengemukakan, Forkopimda Cilacap telah mendirikan Dapur Lapangan Forkopimda Cilacap, di perbatasan Jateng-Jabar, tepatnya di Mergo, Dayeuhluhur. Dapur lapangan ini merupakan bentuk kepedulian Forkopimda Cilacap kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Dapur umum yang didirikan oleh unsur Polri, TNI dan Pemerintah Kabupaten Cilacap ini rutin membuat 1.500 paket makanan yang akan dibagikan kepada masyarakat. Meskipun Dapur Umum berlokasi di Dayeuhluhur, pendistribusiannya akan mencakup wilayah se-Eks Distrik Majenang.

"Untuk pembagian makanan ini, saya imbau tidak terjadi kerumunan, masyarakat jangan sampai berkumpul dan petugas harus membagikan makanan ini dengan cara mengantarkan langsung ke warga," ujarnya.