
Sibolga, gatra.net - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), menunjukkan kepeduliam dengan menyalurkan bantuan sembako kepada warga kurang mampu yang terdampak Covid-19 di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (4/5).
Bantuan yang bersumber dari Program Sosial BI dan sifatnya bukan reguler tersebut diserahkan langsung oleh Kepala KPw BI Sibolga, Suti Masniari Nasution, kepada Komunitas Mahasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padangsidimpuan, yang diterima oleh Rima Auliansyah Siregar selaku Ketua Umum.
Suti mengatakan, bantuan tersebut berjumlah 181 paket, terdiri dari beras, minyak goreng, mie instant, susu full cream, telur, vitamin dan masker. Dalam penyalurannya, BI Sibolga bekerja sama dengan komunitas GenBI Komisariat IAIN Padangsidimpuan, karena BI Sibolga tidak dapat mendata satu persatu masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19 di Kota Padangsidempuan. "GenBI ini sudah melakukan pendataan di wilayah Kota Padangsidimpuan dengan turun langsung ke rumah-rumah warga kategori pra sejahtera yang benar-benar membutuhkan bantuan akibat dampak Covid-19 ini, ucap Suti.
Menurutnya, bantuan yang sama juga akan digulirkan di wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Tapi pihaknya sebut Suti, masih memvaliditasi data penerima, supaya program sosial yang diluncurkan BI benar-benar tersalur untuk masyarakat yang membutuhkan. "Kami meminta kepada masyarakat penerima bantuan dari BI agar mempergunakannya sebaik mungkin disituasi sekarang ini. Selain itu juga, kami mengharapkan kepada masyarakat luas agar saling membantu dan menjalankan protokoler kesehatan Covid-19 untuk memutus mata rantai penyebarannya," pesan Suti.
Ketua Umum GenBI Komisariat IAIN Padangsidimpuan, Rima Auliansyah Siregar, membenarkan bahwa pihaknya sebelumnya telah melakukan survey kelayakan penerima bantuan untuk wilayah Kota Padangsidimpaun. Survey tersebut mereka lakukan sejak April 2020 lalu. "Kami turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi rumah penerima bantuan dan juga pekerjaan serta jumlah tanggungan. Setelah itu, kita minta foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan juga Kartu Keluarga (KK) serta foto rumahnya," katanya.