
Sragen,gatra.net - Calon bupati petahana, Kusdinar Yuni Untung Sukowati tetap maju dalam Pilkada Sragen yang kemungkinan mundur pelaksanaannya hingga akhir 2020. Menurut Yuni, sapaan akrabnya, Pilkada dengan pandemi corona bukan hal yang melemahkan.
"Saya mengikuti saja aturan pemerintah. Sekali sudah diniati, maka harus dijalankan," ujar Yuni disela sela kegiatannya, Minggu (26/4).
Ia tak menutup mata adanya kontestan Pilkada di kabupaten/kota lain mundur lantaran tak sampai hati beradu program politis di tengah wabah virus corona. Bagi dirinya, kontestan lain juga seharusnya prihatin jika kompetitor merasa lemah. Bahkan, ia merasa tidak diuntungkan dengan situasi pandemi Covid-19 yang saat ini melanda dunia.
"Pembangunan enggak jalan. Anggaran semua di-refocusing untuk penanganan Covid-19. Visi dan misi pun tidak tercapai. Banyak yang harus dikorbankan. Apa yang diuntungkan dengan situasi seperti ini?Tidak ada pemimpin yang mau dengan keadaan seperti ini, kata dia.
Diwawancara terpisah, Wakil Bupati (Wabup) Sragen Dedy Endriyatno menilai proses politik di lapangan mengalami slow down. Dia mengatakan biaya politik bakal membengkak akibat mundurnya tahapan pilkada.
Di masa krisis ekonomi seperti sekarang, jumlah kalangan membutuhkan uluran bantuan kian banyak. Para calon tentu harus menjawab keluh kesah masyarakat saat berkampanye.
"Penantang dalam situasi seperti ini kalau tetap menggalang dukungan dan kampanye malah jadi boomerang dan justru tidak akan mendapat simpati," terang pria yang dipastikan tak akan lagi berpasangan dengan Yuni di Pilkada Sragen 2020.