
Jambi, gatra.net - Di tengah pandemi Covid-19 ini, pemerintah mengambil kebijakan larangan mudik untuk semua masyarakat, termasuk Jambi. Bila ada yang melanggar, petugas penjagaan langsung meminta untuk putar balik ke daerah asal.
"Di Provinsi Jambi, seluruh perbatasan sudah diperketat. Kalau masih ada yang nekat untuk mudik, langsung kita suruh kembali lagi," kata Kabid Angkutan Darat dan Kereta Api Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Wing Ginariyadi, kepada gatra.net, Senin (27/4).
Wing menjelaskan, di setiap perbatasan sejumlah petugas ada yang berjaga dan bertugas cek point untuk memantau kendaraan yang akan mudik. Bila ada kendaraan umum, maupun kendaraan pribadi, akan diberhentikan.
"Ini sudah aturan dari pemerintah, kita hanya menjalankan tugas di lapangan saja," tegasnya.
Menurutnya, larangan mudik untuk semua masyarakat tersebut untuk percepatan penanganan penyebaran Covid-19 yang dapat membahayakan orang lain.
"Tentunya ini adalah bagian dari upaya kita untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19," ujarnya.
Dilanjutkannya, larangan terkait mudik ini telah diatur dalam perundang-undangan peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2020 yang menyebutkan larangan mudik lebaran sebagai bentuk karantina wilayah untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
"Untuk yang melanggar ada sangsi pidananya, hukuman penjara maksimal satu tahun, aturan ini juga akan diterapkan selama bulan puasa hingga akhir lebaran atau idul fitri," ungkapnya.
Menurutnya terhitung Jumat (24/4) hingga 1 Juni mendatang. Semua sarana atau kendaraan dihentikan. Terkecuali angkutan yang membawa barang distribusi. Kemudian juga mobil kesehatan, seperti ambulans, pembawa sembako dan mobil angkatan bersenjata.
"Jadi, kalau untuk angkutan umum dan pribadi maupun kendaraan roda dua, semuanya harus putar balik," paparnya.
Ia menambahkan, di situasi seperti ini, masyarakat diharapkan dapat saling mengerti. Semua orang ingin mudik dan kumpul bersama keluarga di kampung. Namun, nyawa lebih berharga dari pada mudik dan menularkan penyakitnya ke banyak orang.
"Agar persoalan ini cepat teratasi, ikuti lah aturan dari pemerintah, sayangi keluarga untuk tidak melakukan mudik," ucapnya.