
Siak, gatra.net - Momen peringatan hari Kartini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, dibarengi dengan wabah Covid-19.
Biasanya, sejumlah kegiatan digelar oleh lembaga pemerintahan dan swasta untuk memeriahkan Hari Kartini. Namun lantaran dua bulan terkahir Indonesia pandemi wabah Corona, maka acara menyambut hari Kartini dilaksanakan di rumah saja.
Sebab, sesuai imbauan pemerintah, aktivitas di luar rumah dibatasi. Bahkan, belajar dan beribadah sementara ini juga diimau untuk dilakukan di rumah guna memutus mata rantai wabah mematikan tersebut.
Karena itu momen peringatan Hari Kartini 2020 dimaknai berbeda oleh Rasidah Alfedri. Di tengah wabah Corona, istri Bupati Siak itu saban hari turun ke ceruk kampung-kampung di daerah Kabupaten Siak, Riau.
Selama Covid-19, wanita berumur 52 tahun ini benar-benar sangat diuji. Ujiannya, sebagai Ketua PKK Siak, dia harus ikut turun membantu Bupati Siak di semua lini dan bidang kehidupan.
Apalagi, saban hari jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Siak terus meningkat. Sebagai Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Siak, dia ikut membantu Alfedri turun ke lapangan.
Bersama Dekranasda, tak sedikit pula masker yang diproduksi dan dibagikan ke masyarakat. Sedikitnya, sudah 10.000 ribu lembar masker kain yang dibagikan. Begitu pula dengan paket sembilan bahan pokok (Sembako). Sedikitnya, hampir 500 paket sembako yang sudah dia bagikan kepada masyarakat kurang mampu dan ODP tidak mampu.
Menurut Rasidah, momentum Hari Kartini tahun ini menguji peran dan gagasan kaum perempuan dalam membantu bangsa di tengah wabah Covid-19. Setiap perempuan diharapkan memiliki peran dan kontribusi masing-masing di tengah ujian wabah Corona yang menghantui Indonesia.
"Yang harus dimiliki para Kartini di zaman ini, yaitu adab dan sopan santun. Kemudian keteladanan karena wanita itu pendidik bagi anak-anaknya disamping sebagai orang tua dan istri. Kartini di zaman ini harus pintar, inovatif dan solutif, sehingga apapun masalah, kita bisa mencari solusinya dengan bijak," kata Rasidah, Selasa (21/4).
Selain itu, Rasidah juga mengajak para Kartini saat ini untuk lebih peka terhadap lingkungan sosial masyarakat disekitarnya, saling membantu satu sama lain.
Apalagi, kata dia, di tengah pandemi seperti saat ini, perempuan juga berperan sebagai teman sekaligus guru bagi anak-anak selama di rumah.
"Kalau masa darurat seperti saat ini, peran perempuan yang bijak sangatlah penting. Baik mengelola ekonomi agar bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, maupun guru yang baik bagi anak dan suami agar melarang mereka beraktifitas di luar rumah jika tidak penting," kata Rasidah.