
Siak, gatra.net - Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Siak, Riau, akan melakukan rapid test terhadap istri dan anak pasien postif Corona asal Kecamatan Kandis, Sabtu besok (18/4).
Pasien laki-laki berumur 60 tahun diketahui positif Corona setelah adanya hasil Swab.
Sebelumnya, pasien tersebut mengalami gejala demam dan sakit tenggorokan setelah pulang dari Medan, Sumatera Utara. Dia pun dibawa ke RSUD Tengku Rafian Siak, untuk diisolasi.
"Besok (Sabtu), keluarga intinya (istri dan tiga anak) dilakukan rapid rest. Kalau positif, mereka langsung dibawa ke RSUD Siak untuk diisolasi," kata Asisten I Sekdakab Siak, Budhi Yuwono kepada gatra.net melalui telepon seluler, Jumat (17/4).
Sebenarnya kata Budhi, istri dan anak pasien itu sudah dinyatakan Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 pasca pasien tadi ditetapkan sebagai PDP. Pasalnya, sejak pasien diisolasi selama 14 hari, tidak ada tanda-tanda bahwa keempatnya terjangkit virus mematikan itu.
"Pulang dari Medan, pasien yang postif tadi memang langsung berinteraksi dengan keluarga intinya. Tapi, tidak ada tanda-tanda menunjukkan bahwa mereka positif ketularan virus itu. Padahal, sudah 14 hari lamanya pasien diisolasi. Kendati begitu, untuk memastikannya, terhadap mereka tetap dilakukan rapid test," kata Budhi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, dr Tonny Chandra mengatakan, rapid test dilakukan tidak hanya untuk keluarga pasien saja. Melainkan semua orang yang pernah kontak dengan pasien akan di-rapid test.
"Terhadap keluarga inti, juga akan dilakukan teknis swab. Ini untuk memastikan benar dan tidaknya mereka ketularan virus tersebut," kata dia.
Penggunaan teknik Swab, kata Tonny, hanya bisa dilakukan petugas medis yang sudah dilatih. Sedangkan untuk rapid test, petugas di Puskesmas pun bisa melakukannya.
"Penyakit ini tergolong baru dan belum ada obatnya. Jadi untuk sementara ini, yang bisa kita lakukan hanya upaya pencegahan. Untuk itu saya himbau kepada ODP, agar tetap patuh melaksanakan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, serta melaporkan perkembangannya kepada petugas kesehatan terdekat jika ada gejala yang mencurigakan," pungkasnya.