
Jakarta, gatra.net - Direktur Caritas Indonesia (KARINA KWI), Romo Fredy Rante Tarik, mengajak umat Katolik untuk merenungkan sengsara dan wafat Yesus Kristus pada perayaan Agung Pekan Suci di rumah masing-masing, hari Minggu besok (12/4).
"Gereja Katolik mengambil sikap untuk mendukung sepenuhnya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, di antaranya Gereja Katolik sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia, menegaskan mengikuti anjuran pemerintah dalam membatasi kegiatan ibadah di gereja," ujar Romo Fredi di Graha BNPB, Sabtu (11/4).
Gereja Katolik mengeluarkan surat edaran kebijakan dan imbauan dari masing-masing keuskupan yang diikuti juga dengan kesadaran dan kerelaan umat untuk tinggal di rumah dan melakukan ibadah bersama keluarga masing-masing secara daring (online), khususnya pada masa Pekan Suci ini.
"Namun dalam pelaksanannya ada tantangan spiritual dan teknis yang harus kami hadapi. Sebagian umat merasa kurang pas, merasa tidak sempurna dan merasa sedih tidak dapat berkumpul di gereja, berdoa, bernyanyi, dan merayakan kemenangan iman," ungkap Romo.
Namun lambat laun, hal ini bisa diterima umat, tetapi masih ada kesulitan bagi umat yang sulit dengan sinyal internet atau yang tidak memiliki fasilitas untuk mengikuti perayaan secara daring.
"Tantangan lain adalah dalam situasi ini sebagian masyarakat masih mempunyai stigma atas orang yang menjadi ODP maupun PDP. Gereja mengimbau kepada umatnya untuk tetap memperlakukan dengan baik, dengan penuh kasih sebagai sesama dan menolong mereka memberikan dukungan untuk mereka menemukan kesembuhannya," imbuhnya.