
Siak, gatra.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, Provinsi Riau telah memesan 1.000 rapid test Covid-19. Hal itu dilakukan lantaran jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Siak sudah mencapai 701 orang.
"Sudah kita pesan 1.000 rapid test. Sebab bantuan Kementrian Kesehatan hanya 180 unit. Sementara jumlah ODP tiap hari bertambah," kata Bupati Siak, Alfedri kepada gatra.net, Kamis (2/4).
Bantuan rapid test dari kementrian itu, kata Alfedri hanya cukup untuk ODP yang baru pulang dari Malaysia. Sebab, ada 70 ODP yang baru pulang dari negeri jiran itu di Kecamatan Sungai Apit.
"Kita akan chek kesehatan mereka di Puskesmas Sungai Apit. Jika memungkinkan, Jumat besok (3/4) rencananya kegiatan itu dilakukan untuk 140 ODP di sana. 40 petugas medis akan kita turunkan ke lokasi," kata dia.
Menurut Alfedri meningkatnya jumlah ODP di Siak dua hari terkahir lantaran sejumlah mahasiswa dan santri asal Siak balik kampung dari daerah rawan Corona.
"Penyebabnya karena itu. Ada 392 orang mahasiwa dan santri asal Siak balik. Padahal Selasa kemarin ODP di Siak baru tiga ratusan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, dr Tonny Chandra menjelaskan, satu kali rapid test menelan biaya tidak kurang dari Rp220 ribu.
"Lumayan mahal. Tapi perlu dilakukan. Apalagi jumlah ODP di sini makin melonjak," kata dia.
Kendati jumlah ODP di Siak makin melonjak, namun hingga saat ini kasus Covid-19 belum ada yang positif di Siak.
"Belum. Dan semoga jangan ada. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Siak juga masih sama kayak kemarin, dua orang. Mereka di rawat terpisah. Satu di RSUD Tengku Rafian Siak, dan satunya lagi di rawat di Rumah Sakit TNI Pekanbaru," ujarnya.