
Jakarta, gatra.net - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan, BI hanya akan membeli Surat Berharga Negara (SBN) ketika sangat dibituhkan saja. Dalam hal ini, Bank Sentral baru akan menjalankan fungsinya sebagai Lender of Last Resort.
Perry menyampaikan keterangan dalam video conference di Jakarta, Kamis (2/4), menanggapi soal ketentuan pemerintah memperbolehkan BI untuk membeli SBN yang diterbitkan pemerintah, baik Surat Utang Negara (SUN) maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
BI boleh membeli SUN dan SBSN sebagaimana diatur dalam Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
Perry mejelaskan, pihaknya hanya akan membeli SBN ketika sangat dibituhkan karena berdasarkan kaidah-kaidah kebijakan moneter yang pruden, bank sentral memang tidak membiayai defisit fiskal atau defisit keuangan negara secara langsung.
"Karena itu adalah menciptakan uang, money creation. Kalau money creation itu menyebabkan inflasi dan inflasi memberatkan masyarakat," katanya.
Selain itu, kebijakan ini juga hanya dilakukan dalam kondisi tidak normal seperti saat ini, yaitu ketika kondisi perekonomian Indonesia terancam karena wabah virus Covid-19.
"Dalam kondisi tidak normal inilah yang dimasukkan di dalam Perppu, kenapa BI tidak melakukan langkah-langkah Quantitative Easing," ujarnya.
Meski begitu, dalam keadaan tidak normal seperti saat ini, Perry mengaku bahwa pihaknya juga telah melakukan pelonggaran kuatitatif atau Quantitative Easing untuk menjaga agar suplai uang tidak turun, begitu juga dengan stabilitas nilai tukar rupiah di pasar dan keterjaminan tingkat likuiditas.
Salah satu caranya adalah dengan menyuntikkan likuiditas hampir sebesar Rp300 triliun di pasar keuangan. "Di samping menurunkan suku bunga menjadi sekarang 4,5%, itu adalah langkah-langkah Quantitative Easing yang dilakukan oleh Bank Sentral," tandas Perry.