
Mataram, gatra.net - RSUD Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kekurangan Alat Pelingdung Diri (APD) dan tenaga medis untuk menagani pasien baik yang positif Corona maupun Pasien Dalam Penganawasan (PDP).
Diketahui, berdasarkan data dari laman resmi Covid-19 Provinsi NTB, hingga Rabu (1/4) pukul 19.00, data jumlah pasien positif corona di Kota Mataram dua orang, dengan jumlah PDP sebanyak 22 orang dan ODP 177 orang dengan 66 orang lainnya sudah selesai di pantau.
Direktur RSUD kota Mataram, dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan, kebutuhan ideal APD untuk penanganan corona di RSUD Kota Mataram seharusnya ratusan unit. Namun yang baru tersedia hanya 50 unit saja. Kebutuhan ideal sebanyak itu diperlukan mengingat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) akibat virus Covid-19 ini terus bertambah.
“Kita akui jumlah APD di RSUD jauh dari kata cukup. Sementara APD yang diberikan Pemprov NTB baru 50 unit saja. Padahal yang dibutuhkan 100 set,” katanya, Rabu (1/4).
Ia menambahkan, tak hanya kekurangan APD, RSUD juga kekurangan jumlah tenaga medis. Ia menyebutkan, jumlah dokter spesialis paru yang menangani PDP di RSUD Kota Mataram baru berjumlah dua orang dan jumlah perawat hanya 28 orang. Sementara tenaga dokter umum di RSUD Mataram baru 15 orang.
”APD sangat dibutuhkan selama pemantauan warga yang baru datang dari luar daerah. Saat pemantauan warga yang sudah berpergian ke luar daerah/luar negeri banyak terjadi kasus Covid-19 dan harus mengunakan APD,” ujarnya.