Home Kebencanaan Menghadang Covid-19 Hingga ke Desa

Menghadang Covid-19 Hingga ke Desa

Pekanbaru, gatra.net - Semangat masyarakat di Riau untuk menghadang laju penyebaran Covid-19 terus menggebu. Tak hanya mereka yang tinggal di kota yang berupaya untuk itu, tapi juga masyarakat yang tinggal di pedesaan juga melakukan hal yang sama.

Tengoklah apa yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekayan Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Dari empat hari lalu pemerintah desa setempat sudah melakukan sosialisasi amankan diri sendiri --- sesuai arahan yang selalu disebutkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen Doni Monardo ---kepada semua masyarakat yang ada di di lima dusun di sana.

Lantas penyemprotan disinfektan juga dilakukan di semua fasilitas umum yang ada di desa berpenduduk lebih dari 2.500 jiwa itu. "Sambil sosialisasi, kami juga membagikan 10 liter disinfektan untuk tiap rumah. Disinfektan itu nanti disemprotkan sendiri oleh warga itu," cerita Kepala Desa Sekayan, Jumadi, kepada gatra.net, Selasa (31/3).

Hari ini kata Jumadi, penyemprotan disinfektan tahap kedua dilakukan. Adalah Kelompok Tani Sumber Makmur Bersama (SMB) III yang langsung ikut berpartisipasi menyediakan bahan-bahan disinfektan yang dibutuhkan.

Semua bahan-bahan itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Poktan SMB, Bona Parulian Sihotang kepada Jumadi dan tim.

"Kami berada dan tinggal di lingkungan yang ada masyarakatnya. Tentu ketika ada hal-hal yang dibutuhkan terkait kepentingan masyarakat, kami pasti segera tanggap. Inilah bentuk cepat tanggap kami terkait pandemi Covid-19 ini dan sebagai bentuk tanggap cepat kami dalam mendukung program pemerintah," ujar Bona.

Jumadi mengaku sangat bersyukur ada Poktan SMB yang selalu tanggap cepat dengan kepentingan publik yang ada di desanya.

"Mudah-mudahan yang lain mau mengikuti jejak Poktan SMB ini. Sebab itu tadi, kita enggak hanya melakukan pensterilan fasilitas umum, tapi juga membagikan disinfektan itu kepada setiap rumah tangga yang ada," katanya.

Hari ini kata Jumadi, upaya mensterilkan 20 fasilitas umum yang ada di desa itu, bakal tuntas. "Ada 8 orang tim yang bekerja untuk itu. Lalu ada dua armada yang kami kerahkan. Ambulance untuk sosialisasi dan mobil fick up berisi mesin dan tangki 1000 liter kami kerahkan untuk penyemprotan dan pembagian disinfektan tadi," urai Jumadi.

Selain melakukan penyemprotan disinfektan kata Jumadi, pihaknya juga sudah memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk ke desa Sekayan.

Kalau ada orang luar provinsi yang datang ke desa itu, biar segera ketahuan. "Saya sudah minta semua aparat desa untuk melakukan pengetatan. Kalau ada orang luar datang, kita langsung arahkan ke puskesmas untuk mengecek kesehatannya," kata Juamdi.

Habis dicek kesehatan, warga yang datang itu enggak boleh langsung berinteraksi dengan masyarakat yang ada di desa. Tapi diminta untuk mengisolasi diri dulu di rumah selama 14 hari.

"Dan itu kita awasi. Saya mohon maaf kepada tetamu yang merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Ini kami lakukan demi kepentingan bersama. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, kan?" katanya.

Tadi pagi kata Jumadi, 4 orang warga yang kebetulan datang dari Jawa Barat sudah langsung diarahkan ke Puskesmas untuk diperiksa kesehatannya.

"Nanti malam ada juga mahasiswa dari jawa Timur yang datang. Ini juga akan kita arahkan ke puskesmas," terangnya.

Kalau urusan penyemprotan disinfektan sudah rampung kata Jumadi, pihaknya standby menunggu perintah. Meski begitu, pihaknya tetap akan melakukan penyemprotan disinfektan sekali tiga hari sampai keadaan benar-benar steril.

Di Rokan Hilir persis di kawasan Tanah Putih, warga juga berinisiatif melakukan penyemprotan sendiri.

Di Pekanbaru hari ini, ada 16 jalan yang ditutup dari pukul 09.00 Wib-11.00 Wib. Penutupan jalan ini dilakukan lantaran tim gabungan Polda Riau melakukan penyemprotan disinfektan. Penyemprotan ini serentak secara nasional.

Sejumlah paguyuban berbondong-bondong membantu bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk penyemprotan itu. Mulai dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) hingga Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Riau ikut berperan aktif.


Abdul Aziz

222