
Semarang, Gatra.com - Masyarakat saat ini gencar menyemprotkan cairan disinfektan untuk menekan penyebaran Covid-19 atau Coronavirus. Dari tempat umum, benda, kendaraan, hingga manusia tak luput dari semprotan cairan kimia tersebut.
Namun dibalik usaha masyarakat itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia memperingatkan masyarakat untuk tidak menyemprotkan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia. Pasalnya, bahan-bahan kimia tersebut akan membahayakan kesehatan manusia.
"Jangan menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pada permukaan benda-benda," tulis cuitan dari akun resmi WHO Indonesia.
Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk membuat disinfektan pada umumnya dari Alkohol atau klorin. Ada juga masyarakat menggunakan air yang dicampur deterjen pakaian atau pembersih kamar mandi.
Maka dari itu, WHO menganjurkan, penggunaan disinfektan hanya diperuntukan untuk permukaan benda-benda, dan bukan untuk disemprotkan ke tubuh manusia.
Senada dengan Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah, dr. Yulianto Prabowo, M.Kes. Menurutnya partikel disinfektan apabila terkena kulit dan terhirup ke paru-paru manusia akan menyebabkan gangguan kesehatan serius.
"Untuk itu penyemprotan disinfektan apabila terpaksa dilakukan harus mempertimbangkan banyak hal, seperti di daerah infeksius, dilakukan sangat hati-hati, dengan terlebih dahulu mengukur kadar aman dosis, yang disemprotkan pada obyek benda, tidak boleh dikenakan pada manusia atau binatang," kata Yulianto, saat dihubungi gatra.net, Senin (30/3).
Ia menyarankan, setiap penyemprotan cairan disinfektan masyarakat harus menghindari atau tidak ada kegiatan selama waktu yang sudah ditentukan.
"Daerah atau ruang yg disemprot harus dikosongkan dari manusia dan binatang, minimal 4 jam setelah disemprot," tuturnya.