Home Kesehatan Jalur Madura-Surabaya akan Dipasang Drive Thru Disinfektan

Jalur Madura-Surabaya akan Dipasang Drive Thru Disinfektan

Surabaya, gatra.net - Wabah Coronavirus Disease (Covid)-19 yang masih berlangsung mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali melakukan langkah antisipatif. Pemprov berencana mendirikan tenda disinfektan drive thru di jalur masuk Madura ke Surabaya dan sebaliknya.

Pemprov Jatim juga akan memasang tenda disinfektan untuk kendaraan itu di pelabuhan untuk jalur pelayaran Probolinggo, Situbondo, dan ke Kepulauan Sumenep. Namun, belum jelas kapan tenda sterilisasi tersebut akan mulai didirikan.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, juga belum menginformasikan berapa tenda yang akan didirikan. Hanya saja, ia memastikan bahwa stok cairan disinfektan yang akan disemprotkan di tenda-tenda tersebut masih mencukupi.

"Kami akan bersiap untuk drive thru disinfektan untuk arus yang ke Madura dan arus yang dari Madura ke Surabaya. Kami akan maksimalkan [pasang disinfektan drive thru] di titik-titik pelabuhan yang dari Probolinggo, Situbondo, dan ke Kepulauan Sumenep," kata Khofifah di Gedung Grahadi Surabaya, Sabtu (28/3).

Khofifah melanjutkan, jika ada rumah sakit rujukan Covid-19 di kabupaten dan kota yang belum ada dokter spesialis paru-paru, dapat memberdayakan dokter spesialis penyakit dalam. Menurutnya, dokter spesialis penyakit dalam juga mumpuni untuk memberikan layanan medis terkait Covid-19.

Untuk itu, Khofifah mengimbau kepada setiap pemudik, termasuk para pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Jawa Timur, agar segera memeriksakan kesehatan diri ke Puskesmas terdekat. Selain itu, ia menginstruksikan agar tiap wali kota dan bupati menyediakan ruang observasi yang akan ditempati selama 14 hari.

"Harus menyiapkan ruang observasi 14 hari bagi mereka yang baru datang dari negara yang kebetulan di sana terjangkit Covid-19 atau mereka yang baru pulang dari Jakarta. Karena memang yang memulai mudik lebih awal itu sudah teridentifikasi," kata Khofifah.

Senada dengan Khofifah, Sekda Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono, mengatakan, pemerintah juga akan mengeluarkan surat edaran. Isinya, instruksi untuk semua bupati dan wali kota di Jawa Timur agar menyediakan ruang isolasi.

Heru menjelaskan, ruang isolasi tersebut akan mengutamakan para pemudik yang datang di Jawa Timur. Namun, Heru tidak menjelaskan berapa ruang isolasi yang harus didirikan per kabupaten dan kota.

"Isolasi untuk seluruh masyarakat kabupaten kota yang akan mudik. Nanti Bu Gubernur akan rapat dengan Polda Jawa Timur dan Kodam V Brawijaya," kata Heru.

Namun, imbauan dan instruksi tersebut tidak berlaku bagi para pedagang satai dan pecel pele asal Madura dan Lamongan yang masih berdomisili di Jakarta. Pemprov mengimbau agar mereka tidak mudik ke Jawa Timur hingga waktu yang belum ditentukan.

Sebagai informasi, dinamika penyebaran wabah Covid-19 di Jawa Timur, masih berlangsung. Pemprov mencatat masyarakat yang positif Covid-19 bertambah 11 orang. Mereka menambah daftar pasien positif Covid-19 menjadi 77 orang.

Rinciannya, 7 orang positif Covid-19 di Surabaya, 1 orang di Magetan, 1 di Gresik, dan 1 lagi di Kota Kediri. Tak hanya yang terkonfirmasi positif Covid-19, angka pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan juga bertambah (ODP).

Pemprov mencatat angka PDP bertambah menjadi 307 orang. Sedangkan angka ODP, bertambah menjadi 4.568 orang. Sementara itu, angka pasien yang sembuh dan yang meninggal tidak ada perubahan. Masing-masing, 8 pasien dinyatakan sembuh dan 4 pasien dinyatakan meninggal akibat Covid-19.

318