Home Kebencanaan Pemkab Brebes Siapkan Skenario Terburuk Tangani Corona

Pemkab Brebes Siapkan Skenario Terburuk Tangani Corona

Brebes, gatra.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah sudah menyusun skenario terburuk jika terjadi lonjakan jumlah pasien yang diduga terpapar virus corona (Covid-19). Gedung khusus disiapkan untuk menampung pasien.

"Dinas Kesehatan bekerja dalam senyap, agar tidak menimbulkan kegaduhan. Kami sudah menyiapkan skenario terburuk kalau terjadi lonjakan jumlah pasien yang luar biasa," kata Kepala Dinas Kesehatan Brebes Sartono, Rabu (25/3).

Sartono mengungkapkan, salah satu skenario yang disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien diduga terkena Covid-19 yakni penyiapan satu gedung yang dikhususkan untuk merawat pasien Covid-19. Gedung ini berada di kompleks RSUD Brebes. "Dari RSUD akan mengosongkan sebuah gedung, agar kapasitasnya bisa sampai 100 tempat tidur," ujar Sartono.

Selain penyiapan gedung khusus untuk merawat pasien Covid-19, langkah antisipasi lainnya yakni dengan menyiapkan ruang isolasi di 12 rumah sakit, terdiri dari rumah sakit daerah dan swasta. "Kami siapkan rumah sakit lini tiga, seperti RSUD Bumiayu, RS Harapan Sehat dan RS Bhakti Asih," katanya.

Sementara terkait kesiapan peralatan, Sartono mengakui masih ada keterbatasan jumlah terutama alat pelindung diri (APD) dan virus transport media (VTM) atau tempat untuk sampel swab tengorok.

Meski demikian, Sartono melanjutkan, jumlah APD saat ini sudah mulai ada penambahan. Penambahan ini antara lain berasal dari bantuan pemerintah provinsi sebanyak 160 buah.

"Selain bantuan provinsi, APD juga ada yang kami beli sendiri. Yang sudah datang 114. Bantuan dari provinsi nanti untuk RSUD Brebes, yang kita beli kita distribusikan ke RS lini tiga. Kalau VTM sudah ada bantuan delapan," ujarnya.

Sedangkan untuk tenaga medis, Sartono menyebut akan mengerahkan tenaga medis di puskesmas-puskesmas jika ada lonjakan pasien yang membutuhkan banyak tenaga medis.

"Cuma persolannya kami juga harus menenangkan mereka agar tidak khawatir karena mereka kan takut juga untuk menangani pasien corona. Jangan sampai mereka panik. Karena itu kami juga gencarkan langkah promotif, preventif untuk pencegahan penyebaran virus corona di masyarakat seperti menjaga pola hidup sehat dan social distancing," ujarnya.

247