Home Kebencanaan Covid-19 di Lampung: 1.823 dalam Pantauan, Ini Sebarannya

Covid-19 di Lampung: 1.823 dalam Pantauan, Ini Sebarannya

Bandar Lampung, gatra.net -- Sebanyak 1.823 orang masuk dalam pemantauan (ODP), sementara dua orang lainya masuk sebagai pasien dalam pengawasan ( PDP) terkait virus Corona (Covid)-19 di Provinsi Lampung.

"Dari 4.822 orang dalam pemantauan (ODP), saat ini tinggal 1.823 orang yang masih dalam pemantauan, orang ini tidak sakit tapi ada riwayat datang dari luar negeri atau ada kontak, ini yang harus dipantau " ujar kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, pada rapat koordinasi menghadapi Covid-19, di Ruang Rapat Utama Gubernur Lampung, Senin (16/3).

Dalam keterangannya, Reihana menjelaskan, bahwa sebagian besar ODP belum ada yang menunjukkan ada gejala-gejala setelah pemantauan selama masa inkubasi 2 minggu. "Belum ada menunjukkan keluhan panas, batuk, pilek dan sesak napas " sambungnya.

Reihana memaparkan ODP tersebar dibeberapa wilayah antara lain Bandarlampung sebanyak 542 orang, Lampung Selatan 134 orang, Lampung Utara 34 orang, Lampung Tengah 174 orang, dan Lampung Timur 398 orang.

Kemudian Lampung Barat tidak ada, namun Pesisir Barat 106 orang, Tanggamus 114 orang, Pringsewu 96 orang, Pesawaran 63 orang, Metro 48 orang, Waykanan 34 orang, Tulangbawang Barat 26 orang, Tulangbawang 38, dan Mesuji 16 orang.

Sementara itu terkait pasien yang masuk dalam pengawasan (PDP), Reihana mengungkapkan di Lampung terdapat dua orang pasien dalam pengawasan. "Pasien dalam pengawasan, orang itu situasinya sakit, gejala-gejalanya mirip dengan Covid-19, dan ada riwayat kontak dengan penderita yang positif," papar Reihana.

PDP tersebut yakni satu orang di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), laki-laki berusia 64 tahun, dan satu orang lagi laki-laki berusia 38 tahun di RSU A. Yani Metro.

"Kondisi pasien sampai hari ini, yang di RSU. Ahmad Yani semakin membaik dan sudah dicabut infusnya, sedangkan pasien di RS. Abdul Moeloek, mungkin karena faktor usia jadi masih dalam pengawasan dan perawatan sampai sembuh," ungkapnya.

Namun demikian, untuk memastikan terpapar atau tidaknya pasien dengan Covid-19, pihaknya telah mengirimkan sampel pasien dalam pengawasan ke Litbangkes Kemenkes Jakarta. Reihana juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kesehatan. "Pesan untuk masyarakat untuk menjaga stamina tubuh dan berdoa," pungkasnya.

Sementara itu, untuk mencegah persebaran Covid-19, pemerintah Provinsi Lampung maupun Pemerintah Kota Bandar Lampung juga telah memerintahkan sekolah-sekolah SMA, SMK dan pelajar SMP untuk melakukan proses belajar dirumah.

"Selama 14 hari jam sekolah akan dilakukan belajar dirumah yakni sejak 20 Maret hingga 4 April untuk SMA dan SMK, momen ini kami gunakan untuk upaya pencegahan penyebaran Covid-19 sekaligus persiapan menghadapi ujian nasional," ujar kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Sulpakar kepada wartawan.

Sulpakar mengatakan untuk menjalani protokol kesehatan pencegahan pihaknya menghimbau kepada sekolah-sekolah untuk menggunakan termometer suhu dan cuci tangan sebelum masuk kelas.

2855