
Sibolga, gatra.net - Serangan virus Corona atau Covid-19 tidak mengurangi seribuan kaum millenial di Kota Sibolga menyemarakkan perayaan Pekan QRIS Nasional 2020 dilapangan Simare-mare, Kota Sibolga, Minggu (15/3) pagi hingga malam.
Namun memang sebelum masuk kawasan lapangan itu, para kawula muda tersebut dan pengunjung lainnya terlebih dahulu menjalani pemeriksaam berupa pengukuran suhu tubuh dengan alat Thermometer Infrared dan pemberian cairan pencuci tangan dengan Hand Sanitazer.
Hal itu sebagai bentuk kewaspadaan Bank Indonesia (BI) Sibolga selaku penyelenggara kegiatan terhadap penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kota Sibolga. Sekaligus juga sebagai bentuk dukungan bank itu dalam upaya pemerintah kota (Pemkot) Sibolga mengantisipasi dan mencegah masuknya virus mematikan itu ke Kota Sibolga.
Kegiatan Pekan QRIS Nasional 2020 yang menghadirkan artis Firza dan pelawak asal Medan Mamak Gardam dan Ucok selaku Influenzer itu sendiri merupakan bagian dari sosialisasi BI khususnya BI Sibolga untuk memasyarakatkan penggunaan uang non tunai di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng) serta Kota/Kabupaten lainnya di wilayah kerja BI Sibolga.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Sibolga, Suti Masniari Nasution, berharap roadshow, talkshow dan sosialisasi QRIS yang dilakukan oleh BI Sibolga diberbagai tempat selama ini dengan mengundang berbagai lapisan masyarakat, pelaku usaha, Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), pengurus rumah ibadah, akademisi, Forkopimda, dan lembaga/instansi vertikal lainnya dan puncaknya dilakukan lewat acara Pekan QRIS 2020 berhasil. Masyarakat teredukasi dan mengerti bagaimana pentingnya sistem pembayaran untuk kelancaran transaksi dalam mendongkrak perekonomian.
"Karena begitu banyak resiko ketika transaksi dengan menggunakan uang tunai, seperti peredaran uang palsu, pencurian dan pengembalian uang dengan Permen oleh merchant atau pedagang," katanya.
Sebelumnya Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk, yang membuka resmi Pekan QRIS Nasional 2020 tersebut, menyampaikan apresiasi kepada BI, karena telah mensosialisasikan pemakaian QRIS kepada masyarakat. Diakui, dimana-mana sekarang ini sudah dikembangkan pemakaian alat pembayaran non tunai sebagai bagian dalam kecepatan pelayanan dan menjauhkan orang dari resiko seperti pencopetan, perampokan dan pengeluaran.
"Untuk itu, terima kasih kepada BI karena telah mempermudah urusan transaksi sehingga mudah, tepat, dan eslfesien secara waktu dan penggunaan," ucapnya.
QRIS cukup digunakan dengan memindai kode QR (QR Code) yang sudah distandarkan oleh BI, dengan memilih dan mengunduh aplikasi pembayaran yang terpasang pada ponsel. Selanjutnya melakukan registrasi ke salah satu Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran(PJSP) seperti Link Aja, OVO, Go Pay, DANA dan lainnya, dan memastikan tersedianya saldo untuk transaksi.
Setelah itu, lakukan pemindaian (scan) QRIS pada merchant (penjual barang atau jasa), lalu memasukkan nominal transaksi, melakukan otorisasi transaksi, dan kemudian melakukan konfirmasi pembayaran kepada penyedia barang, atau jasa.
QRIS sendiri merupakan bagian dari mekanisme sistem pembayaran yang dikembangkan oleh BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk menjawab tantangan inovasi teknologi di bidang sistem pembayaran. Sekaligus juga merupakan upaya untuk mendorong efisiensi dibidang perekonomian.