Home Ekonomi Tempe dan Tahu Diharapkan Tembus Ekspor

Tempe dan Tahu Diharapkan Tembus Ekspor

Jakarta, gatra.net - Kementerian Koperasi dan UKM mendukung para pengrajin tempe dan tahu yang tergabung dalam Koperasi Tahu Tempe (Primkopti) Jakarta Barat agar bisa memasukkan hasil produksinya ke pasar global atau ekspor.

Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM, Teten Masduki, di Jakarta, Jumat (13/3), menyampaikan, pihaknya mendukung agar tempe dan tahu masuk pasar global karena merupakan penganan menu sehari-hari masyarakat.

"Tempe dan tahu komoditinya sangat diperlukan sebagai menu makanan sehat dan digemari oleh masyarakat. Kemenkop dan UKM sangat mendorong koperasi di sektor riil yang menghasilkan barang keperluan di pasar dalam negeri maupun pasar global," katanya.

Orang nomor satu di Kemenkop dan UKM ini menyampaikan pesan tersebut saat mengunjungi kompleks pengrajin tempe dan tahu yang tergabung dalam Primkopti Jakarta Barat pada hari ini.

Ia menambahkan, ada wacana adanya ekspor tempe dalan bentuk keripik dan frozen. Orang Indonesia yang ada di luar negeri, tambah Teten, sangat banyak, apalagi orang yang ibadah umroh atau haji, mereka tetap ingin makanan asli Indonesia.

Pengrajin tempe dan tahu harus teken kontrak untuk makanan jamaah haji dan umrah yang setiap hari ada Saudi Arabia.

Menurut Teten, masyarakat dunia juga sudah mulai menggemari tempe. "Kami akan memberikan dukungan-dukungan yang lebih konkret kepada koperasi tahu tempe," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama LPDB KUMKM, Supomo, menambahkan, pihaknya terbuka masalah pembiayaan untuk koperasi sektor riil. Negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat.

"Kami terbuka dan akan support usaha masyarakat yang tergabung dalam koperasi tempe tahu," kata Supomo.

Sementara itu, Ketua Primkopti dan Ketua Gakoptindo, H Aep Syaifudin, mengatakan, ada sekitar 1.000 rumah yang dijadikan pabrik atau pengrajin tempe dan tahu serta dapur produksi di wilayah kompleks Pik Kopti, Semanan Jakarta Barat. Ini merupakan kawasan pengrajin tempe dan tahu terbesar di Asia Tenggara, dengan luas 12,4 hektare (Ha).

Ketua Primkopti Jakarta Barat, Warmin, meminta pemerintah membantu kebutuhan para pengrajin tempe dan tahu untuk wilayah Kalideres, seperti pengadaan kedelai dan gas.

Ia pun meminta pemerintah hadir di tengah-tengah pengrajin tempe dan tahu karena saat ini sudah memasuki pasar global dan sudah dilirik oleh orang asing.

Pengrajin tempe, Suparman, mengusulkan, supaya masyarakat bisa memproduksi lebih higienis dengan peralatan yang lebih modern dan tidak lagi manual.

"Pelaku koperasi adalah pelaku ekonomi mikro yang perlu pembinaan supaya dapat meningkatkan ekonomi maupun memberdayakan koperasi yang ada di Indonesia," kata Suparman.

Pengrajin tempe lainnya, Tarjuni, meminta pemerintah membantu agar masyarakat bisa menikmati harga kedelai sebagai bahan baku membuat tempe dan tahu dengan harga yang murah.

Teten berharap Gakoptindo dapat sebagai distributor langsung kedelai, sehingga rantai penjualannya tidak terlalu panjang dan harga bisa lebih murah.

"Kami nanti bekerjasama dengan Gakoptindo untuk memikirkan bagaimana menjadi distributor langsung kedelai dan juga distributor gas," katanya.

833