
Jakarta, gatra.net-Laba bersih konsolidasi (diaudit) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) pada periode yang berakhir 31 Desember 2019 naik 12,4% year-on-year (yoy) menjadi sebesar Rp3,9 triliun. "Pendapatan operasional naik sebesar 6,3% yoy utamanya dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan non-bunga atau Non Interest Income (NoII) sebesar 11,6% yoy" kata Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/3).
Dengan total aset sebesar Rp274,5 triliun per 31 Desember 2019, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 3,1% yoy menjadi Rp194,2 triliun, terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pada kredit Consumer. “Kami tetap menjaga konsistensi pertumbuhan pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kartu kredit," kata Tigor.
Kenaikan KPR meningkat sebesar 12,5% yoy. Sedangkan Kartu Kredit tumbuh 12,8% yoy. "Ini sebagai hasil dari pengembangan bisnis akuisisi merchant yang kami lakukan,” ungkap Tigor.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp195,6 triliun dengan rasio CASA sebesar 55,35%. Adapun Tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 8,8% yoy. Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp33,1 triliun (+24,9% yoy) dan DPK sebesar Rp32,6 triliun (+37,5% yoy) per 31 Desember 2019.