Jakarta, gatra.net - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa media harus menjaga keutuhan demokrasi dengan tidak memuat berita-berita miring yang hanya berisi ribut-ribut. 

"Ribut-ribut itu sama dengan berita. Kalau adem-adem saja bukan berita, karena tidak menarik," kata Tito pada diskusi publik yang digelar Perkumpulan Gerakan Kebangsaan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan (9/3). 

Menurut Tito, apa yang dilakukan oleh media hanya demi mengejar rating belaka. Sehingga, kata Tito, bad news sama dengan good news. Ia pun mendorong agar media mengendepankan NKRI dalam kehidupan berkebangsaan. 

"Jangan mengorbankan kebangsaan, idealisme, kemudian potensi konflik untuk kepentingan rating dan profit bagi industri media," ujarnya. 

Tito menyebut adanya media sosial juga memberikan pengaruh kehidupan sekarang, karena semua orang sudah menjadi "citizen journalist".

Tito memperkirakan 10 tahun ke depan opini publik akan lebih banyak dipengaruhi media sosial. Dengan kata lain, media sosial akan mengalahkan media konvensional. 

"Sekarang yang baca koran jarang. Orang akan lebih pilih membaca media sosial," terangnya.