Cilacap, gatra.net – Hujan deras yang mengguyur wilayah Cilacap, Jawa Tengah memicu bencana tanah longsor dan banjir di sejumlah titik di tiga kecamatan. Akibatnya, akses jalan ke beberapa desa putus.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majenang, Edi Sapto Prihanto mengatakan pihaknya mendata terjadi bencana berupa longsor, jembatan putus, dan tanggul jebol yang terjadi pada Minggu sore dan malam (8/3/2020).

Kata dia, Longsor terjadi di Cigintung, Kecamatan Wanareja, Salebu dan Pegelaran Kecamatan Majenang. longsor di Cigintung menyebabkan akses ke sejumlah desa dan dusun putus. Adapun di Salebu dan Pagelaran, longsor menimpa jalan dan mengancam rumah warga.

“Kejadian bencana akibat kemarin sore hujan itu ada di beberapa titik, antara Negarajati menuju Cimanggu. Kemudian di Cigintung-Wanareja. Ini Seperti di Cigintung ini akses jalan yang tertutup. Terus di Pagelaran ini ada rumah yang terancam, karena longsoran,” katanya, Senin (9/3).

Selain longsor, luapan sungai menyebabkan jembatan ambruk dan putus di Negarajati Kecamatan Cimanggu dan menyebabkan akses Negarajati dan Cisalak putus. Selain itu, terjadi banjir bandang di Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang akibat tanggul Sungai Cijalu jebol dan merendam sekitar 60 rumah.

“Kemudian di Negarajati itu yang jembatan ambruk. Kemudian yang tadi malam di Pahonjean itu yang banjir dan tanggul jebol,” ucapnya.

Edi Sapto mengemukakan, hari ini warga dan relawan bekerja bakti untuk menyingkirkan material yang menutup jalan dan mengancam rumah warga. Pada Senin siang, jalan di Cigintung dan Salebu sudah bisa dilalui kendaraan roda dua.

Akan tetapi, dibutuhkan waktu untuk membersihkan material longsoran. Pasalnya, longsor di Cigintung berdimensi cukup besar, yakni panjang 10 meter dengan ketebalan mencapai dua meter.

Dia menambahkan, BPBD juga masih mendata kemungkinan ada titik bencana lain yang belum terdeteksi. Pasalnya, hujan lebat terus terjadi sejak beberapa hari terakhir ini.