Karanganyar, gatra.net - Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menggagas bundling produk lokal Kabupaten Karanganyar dalam penjualan komoditas unggulan. Ini merupakan salah satu cara promosi dan meningkatkan transaksi penjualan produk UMKM.

Wakil Ketua Kadin Jawa Tengah Bidang Hukum dan CSR, Agung Yudanto mengatakan bundling produk terbukti sukses mengangkat nama produk yang menyertai komoditas unggulan. Kepada pelaku UMKM, ia menyarankannya memakai konsep tersebut. Ia tengah menjajaki kesediaan produsen beras organik di Matesih memakai cara tersebut untuk membantu pengembangan produk lain dari varian sama maupun jenis berbeda.

"Di Matesih itu, banyak sekali potensi UMKM. Tidak sekadar pariwisata yang menjual. Misalnya salah satu produk unggulan di sana di-bundling dengan beras organik yang dijual ke Jakarta, tentu pembelinya akan mengetahui produk lainnya juga layak dijual," katanya kepada wartawa di gedung DPRD usai beraudiensi dengan para anggota legislatif di Karanganyar, Selasa (3/3).

Bersama pengurus Kadin di Karanganyar, pihaknya meminta dukungan dan masukan para wakil rakyat terkait konsep pendampingan UMKM tersebut. Lebih lanjut dikatakan, Kadin menyasar pendampingan UMKM dengan sasaran awal 100-200 pengusaha. Skala UMKM yang disasar menengah ke bawah alias penjual eceran mulai komoditas kerajinan, makanan hingga properti.

Ketua Kadin Karanganyar Syubach Hakam menambahkan, target pendampingannya mewujudkan UMKM naik kelas. Artinya, pola lama dalam berjualan akan diperbaiki dalam promosi dan sebagainya.

"Diangkat ke pasar lebih luas. Karanganyar memiliki ribuan UMKM. Untuk tahap awal, kita jajaki dulu 100-200 pengusaha," katanya.

Dalam memasarkan lebih luas produk UMKM tersebut, Kadin memanfaatkan jaringan kerjanya di skala nasional hingga ke luar negeri.