Home Ekonomi Ini Prediksi Kepala BI Sibolga Tentang Dampak Pilkada 2020

Ini Prediksi Kepala BI Sibolga Tentang Dampak Pilkada 2020

Sibolga, gatra.net - Bank Indonesia (BI) Sibolga memprediksi laju inflasi 2020 di wilayah kerjanya (Wilker) masih akan tetap rendah dan terkendali, sama seperti di 2019 lalu berada dibawah 3%.
 
Sekalipun berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) ada sebanyak 11 dari 16 daerah di Wilker bank milik pemerintah Indonesia di Kota Sibolga itu yang akan terlibat langsung dalam politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.
 
"Kami optimis inflasi 2020 ini tetap terkendali dibawah 3%, sepanjang tidak ada kondisi alam atau kondisi ekstrem yang membuat gagal panen dan lain sebagainya. Sekalipun itu banyak daerah di Wilker kita yang akan melaksanakan pilkada di 2020 ini," kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sibolga, Suti Masniari Nasution, Sabtu (29/2). 
 
Suti tidak mempermasalahkan seberapa besar uang kartal yang akan beredar di wilayah kerjanya sepanjang pelaksanaan pilkada 2020. Dia beralasan karena uang yang beredar tersebut akan jatuh ke konsumsi juga atau berputar ke sektor riil.
 
Di mana even-even pilkada atau rapat-rapat pilkada dipastikan akan menyediakan makanan dan minuman (Konsumsi) serta lainnya. Sehingga berdampak positif juga kepada UKM-UKM daerah selaku yang memproduksi makanan dan minuman dan lainnya. 
 
"Jadi, kita bersyukur aja karena pastinya uang yang beredar itu, jatuhnya akan kesitu lagi (konsumsi). Dimana konsumsi akan meningkat. Padahal konsumsi ini merupakan penggerak ekonomi atau salah satu komponen yang menaikkan pertumbuhan ekonomi atau GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto)," bebernya. 
 
Ke 11 daerah Kabupaten/Kota di Wilker BI Sibolga yang melaksanakan Pilkada Serentak 2020 tersebut, yakni Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Kota Sibolga, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat dan Kabupaten Nias Selatan. (Jhonny Simatupang) 
195