
Jakarta, gatra.net- Laba Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) per 31 Desember 2019, naik 63,7% secara year on year (Y-o-Y) menjadi Rp1,1 triliun. Kontribusi peningkatan ini berasal dari pertumbuhan pembiayaan dan pendapatan bagi hasil.
Selain laba, pada 2019 aset CIMB Niaga Syariah juga meningkat menjadi Rp42,5 triliun (+23,6% Y-o-Y). Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK).
“Upaya kami untuk memperkuat bisnis Syariah terus membuahkan hasil positif. Tercermin dari naiknya laba dan aset dari tahun ke tahun, sehingga CIMB Niaga Syariah dapat mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia,” kata Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (28/2).
Per 31 Desember 2019 CIMB Niaga Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp33,1 triliun. Menurut Pandji, angka ini tumbuh 24,9% dibanding periode sama tahun 2018 sebesar Rp26,5 triliun.
Komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen Business Banking sebesar Rp19,4 triliun. Ini mencakup Corporate Banking, Financial Institution Group/FIG, Commercial Banking, dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Adapun pembiayaan dari segmen Consumer Banking mencapai Rp13,7 triliun.
Penyaluran KPR iB CIMB Syariah juga mencapai Rp12,4 triliun atau tumbuh 42,8% Y-o-Y. "Kami akan terus menawarkan program-program pembiayaan yang menarik sesuai kebutuhan nasabah,” ujar Pandji.
Pandji menjelaskan bahwa pembiayaan sindikasi dan Kepemilikan Rumah (KPR iB) masih menjadi kontributor utama untuk segmen Business Banking dan Consumer Banking pada 2019.
Pada sisi pendanaan, sepanjang 2019 CIMB Niaga Syariah dapat menghimpun DPK sebesar Rp32,6 triliun, tumbuh 37,5% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp23,7 triliun.