Depok, gatra.net - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memutuskan untuk menganalisis laporan keuangan seluruh perusahaan asuransi, setelah mencuatnya kasus tindak pidana korupsi di dua perusahaan asuransi plat merah, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).

Wakil Kepala PPATK Dian Ediana Rae mengatakan, langkah itu perlu dilakukan agar nantinya kondisi industri asuransi dapat sehat kembali. Hingga akhirnya, kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi di Indonesia tidak semakin buruk.

"Kasus asuransi ini kan bukan cuma ini (kasus Jiwasraya dan Asabri). Ada asuransi-asuransi lainnya, yang bermasalah ataupun tidak bermasalah pun menjadi perhatian kita jadinya," katanya dalam media gathering, di Depok, Jawa Barat, Kamis (27/2).

Dian menjelaskan, jika tidak dianalisis secara mendalam dan tidak segera ditemukan solusi dari permasalahan asuransi di Indonesia, dikhawatirkan akan merusak kredibilitas perusahaan asuransi dalam negeri.

Tidak hanya itu, jika kredibilitas industri asuransi rusak, akan berpengaruh pula pada perekonomian Indonesia.

"Kan ini ngeri bangaet, kalau sampai kredibilitas industri asuransi Indonesia turun, atau dana pensiun atau apapun turun, kan bisa ekonomi kita bisa semakin berat. Kepercayaan masyarakat berkurang, terus kemudian bagaimana menutup resiko bisnis, resiko personal dan segala macam," katanya.