
Jakarta, gatra.net - Pada 25 Fabruari kemarin, banjir kembali melanda Ibukota. Bahkan, subuh dinihari Selasa lalu, Komplek Istana Kepresidenan sempat juga terendam banjir. Jubir Presiden bidang Sosial Angkie Yudistia mengatakan, sangat prihatin dengan musibah banjir yang menimpa Ibukota Jakarta di awal pekan ini. "Tentu kejadian ini bukan sesuatu yang kita harapkan," kata Angkie ketika dihubungi gatra.net, Kamis (27/2).
Menurut Angkie, Jakarta bukan sekedar kota biasa, Jakarta adalah ibukota, sehingga tanggung jawabnya adalah milik bersama, tidak hanya membebankan kepada pemerintah provinsi, namun pemerintah pusat juga terus berupaya agar hal serupa tidak terjadi lagi. Pasalnya, membuat terhambatnya aktivitas masyarakat beberapa waktu terakhir.
"Seperti apa yang disebut oleh BMKG, intensitas hujan di wilayah Indonesia, khususnya Jakarta cenderung ekstrem, Sementara drainase kita belum bisa menampung debit air yang sangat tinggi. Selama ini, intensitas hujan adalah lebat. Namun sekarang, ada peningkatan ke level ekstrem," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Angkie, pemerintah pusat telah menyiapkan pompa-pompa mobile disejumlah titik, agar mampu mengalirkan debit air yang tinggi sehingga meminimalkan potensi banjir kedepan. Untuk jangka panjang, pemerintah pusat akan menyiapkan rumah pompa disejumlah titik. "Nanti terkait perawatannya akan dilakukan oleh pemerintah provinsi," jelasnya.
Solusi dari istana itu semoga bisa segera dieksekusi. Karena, ketika menjadi Gubernur Jakarta, Jokowi pernah berkata, lebiha mudah menyelesaikan banjir Jakarta ketika menjadi presiden.