Home Ekonomi BI: Inflasi Rendah karena Konsumsi Domestik 2019 Melemah

BI: Inflasi Rendah karena Konsumsi Domestik 2019 Melemah

Jakarta, gatra.net - Deputi Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengakui adanya perlemahan konsumsi domestik di sepanjang tahun 2019. 

Hal itu menjadi salah satu penyebab inflasi Indonesia tetap terjaga di level rendah, yakni sebesar 2,72 persen year on year (YoY) di periode yang sama.

Bahkan, hingga Januari 2020, inflasi masih tetap terjaga rendah di level 2,68 persen.

"Kebetulan demand side kita lemah. Konsumsi rumah tangga pada 2019 mencapai level terendah, hanya tumbuh di bawah 5 persen," kata Destry, dalam Economic Outlook 2020, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Rabu (26/1).

Rendahnya inflasi 2019, lanjut Destry tidak hanya disebabkan oleh konsumsi domestik yang semakin melambat. Namun juga oleh faktor-faktor lainnya, seperti faktor perkembangan mekanisme pembentukan harga.

"Kami pun banyak lakukan kajian dan bertanya ke teman-teman ekonom, apakah inflasi rendah struktrual atau temporal sebab demand side rendah. Kesimpulan ini gabungan,” ujarnya.

Dengan adanya faktor perkembangan mekanisme harga, lanjut Destry, menjadikan harga barang-barang menjadi lebih terkontrol. Misalnya saja, dengan kehadiran ritel-ritel seperti Indomart, Alfamart, dan lain sebagainya.

Sehingga, pada akhirnya, harga barang-barang di pasaran akan mengikuti harga di toko ritel. 

“Harga lebih standar, harga di pasar rakyat jadi mengikuti harga itu,” tutur Destry.

Faktor lainnya, kata Destry yakni dengan adanya peran ekonomi digital, seperti market place. Sebab, masyarakat dapat membandingkan harga, sehingga akan membuat penjual menurunkan harga.

"Melalui platform-platform tersebut, konsumen dapat membandingkan harga suatu komoditas melalui aplikasi yang tersedia, sehingga timbul harga yang konsisten dan efisien," katanya.
 

107

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR