
Jakarta, gatra.net - Dekade 60-an menjadi salah satu masa gemilang kepedulian masyarakat pada lingkungan. Misalnya, generasi muda masa itu yang merasa teknologi tidak berpihak pada lingkungan dan melukai bumi, kemudian menggagaskan Back To Nature, sebuah konsep untuk kembali ke alam.
Pada dekade yang sama, juga tercetus ide untuk Reduce, Reuse, Recycle. Di Indonesia, gerakan Mahasiswa Pecinta Alam juga pertama kali dipopulerkan pada dekade ini.
Terinspirasi dari gerakan-gerakan tersebut, Campaign.com bersama Evo & Co. meluncurkan program Back to ‘60s. Kampanye ini digagas sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab untuk menjaga lingkungan sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional. Dengan demikian, diharapkan kaum muda sekarang dapat makin peduli terhadap isu lingkungan.
“Kita mau menunjukkan kalau aksi sosial bisa kok dilakukan dengan cara yang menyenangkan, bahkan dengan langkah-langkah kecil dan mudah. Acara Back to ‘60s ini adalah salah satu cara Campaign.com merealisasikan aksi sosial secara menyenangkan,” Ujar William Gondokusumo, CEO Campaign.com di Jakarta, Rabu (19/2).
Pelaksanaan program ini terdiri dari sejumlah kegiatan. Salah satunya, dalam acara bernama serupa, Back to ‘60s di M-Bloc Space. Acara ini dilengkapi dengan talkshow World Before Plastic: Dulu Praktis, Sekarang Tragis bersama Nugie (Ambassador #rethinkCampaign), Rinaldi (FounderYouthranger.id), Sizi (Evo & Co.), Zulfianto (Co-Founder Get Plastic).
“Semodern apapun manusia, ternyata sangat tergantung sama bumi, air, udara, dan makhluk hidup lainnya. Kalau manusia masih berpikir bahwa ekonomi lebih penting daripada lingkungan alam, coba aja menahan napas saat kita menghitung jumlah kekayaan,” Kata Nugie, Ambassador #rethink Campaign.
“Kami berharap dengan mengajak orang-orang bernostalgia ke tahun 60-an, kita menjadi sadar bahwa hidup kita baik-baik saja tanpa adanya plastik sekali pakai. Sampah-sampah plastik yang kita hasilkan sekarang merupakan dampak buruk dari kemudahan yang dibawa oleh plastik sekali pakai. Kita harus mulai berpikir ulang mengenai hidup yang serba instan dan memilih hidup yang lebih selaras dengan alam,” Tutur Sizi dari Evo & Co.
Tak sekadar talkshow, pengunjung juga diajak mengikuti sejumlah kegiatan menarik. Dengan membawa jeans bekas, pengunjung berkesempatan mengikuti workshop daur ulang jeans beka bersama Komunitas Grinain. Selain itu, pengunjung juga dapat menyumbang maupun mengambil reusable shopping bag melalui dropbox yang tersedia.
Untuk semakin menyemarakkan suasana, pengunjung diajak hadir dengan mengenakan pakaian ala dekade 60-an, dan dapat mengikuti karaoke lagu-lagu yang tren pada masanya. Pengunjung dengan pakaian terbaik dan tercocok dengan tren fesyen 60-an akan dipilih untuk mendapatkan hadiah.
Reporter: RVD