
Semarang, Gatra.com - Pasokan bawang putih di Tanah Air saat ini mengalami penurunan, imbasnya harganya melambung tinggi. Hal itu disebabkan adanya pembatasan impor produk China, setelah mewabahnya virus Corona.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Pemerintah Pusat menjadikan bawang putih sebagi komoditas prioritas. Sehingga ketika China dilanda gejolak seperti saat ini, pasokan bawang putih di Tanah Air tidak terganggu.
Ganjar mengatakan momentum ini mesti dimanfaatkan untuk menggenjot pertanian bawang putih di Indonesia.
"Ini harus kita manfaatkan, musibah ini harus kita cari barokahnya. Barokahnya apa, kita mesti berdikari. Kalau sudah begitu bisa kita kejar itu (peningkatan produksi bawang putih)," katanya, di Rumah Dinas Puri Gedeh, Semarang, Senin (10/2).
Menurutnya, suplai Bawang Putih secara Nasional kekurangannya masih sangat banyak. "Maka ini mesti digenjot jadi satu komoditas prioritas tinggal nyarikan bibit yang banyak, lahan dan disiapkan offtacker yang baik," katanya.
Untuk lahan pertanian bawang putih, di Jawa Tengah saat ini memiliki 2.573 hektare dengan kemampuan produksi 195.472 kg. Menurut Ganjar, luasan itu tersebar hampir di seluruh wilayah pegunungan di Jawa Tengah, dari Tawangmangu, Sindoro Sumbing, hingga Tegal.
"Itu sebenarnya bagian untuk mendorong kekurangan ini. Cuman ngejar waktu tidak bisa. Maka harus ada crash program (percepatan) untuk meningkatkan produksi ini," katanya.
Sementara untuk pembibitan, orang nomor satu di Jateng itu mengaku beberapa pihak telah membantu untuk meningkatkan pertanian bawang putih di Jawa Tengah, Bank Indonesia salah satunya.
Namun, jika tidak ada crash program untuk menghadapi kelangkaan ini, Ganjar khawatir upaya penyebaran bantuan bibit itu gagal. Padahal sampai saat ini 95 pasokan bawang putih di Jawa Tengah bergantung impor dari China.
"Kalau ini barangnya tidak cepat masuk, bibitnya nanti dijual dan dikonsumsi. Nah ini akan semakin memperpanjang (masalah) lagi," katanya.
Untuk mengatasi kelangkaan dan melonjaknya harga yang mencapai Rp50 ribu sampai Rp70 ribu perkilogram, Ganjar berharap Pemerintah Pusat segera membuka kran impor bawang putih.
"Kemarin kita sudah koordinasi, saya sudah telpon Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian. Mudah-mudahan dari Pusat bisa lebih cepat untuk melakukan impor karena kita kurang. Karena kurang maka harus dipercepat impor untuk stabilisasi harga agar inflasi bisa ditekan," katanya.