Jambi,gatra.net - Cina memang merupakan kiblat salah satu kiblat olahraga dunia termasuk bagi cabang olahraga sepatu roda. Namun akibat merebaknya virus korona banyak negara yang melarang aktivitas penerbangan ke  Cina. Hal ini berimbas pada gagalnya sejumlah rencana Training Camp dan kejuaran dunia yang semula akan di ikuti atlit sepatu roda Indonesia.

"Jadi Cina adalah tolak ukur sepatu roda dunia, ada beberapa juara dunia dan mantan juara dunia disitu, sementara itu spesialisasi kita di Olimpiade ada dinomor itu," kata Sekjen Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PORSEROSI) Kopli kepada gatra.net, Minggu (9/2).

Kopli menjelaskan menuju Olimpiade Tokyo pihaknya masih berfikir untuk alternatif Training Camp (TC) lainnya bagi atlet cabang sepatu roda. "Karena ada pelarangan itu otomatis berimbas, mungkin tidak hanya di sepatu roda saja, tapi juga cabang olahraga lain di nasional," jelasnya.

Menurut Kopli sambil menunggu antisipasi pihaknya adalah tidak akan melakukan kunjungan baik TC, try out, ataupun even yang digelar di Tiongkok. "Sebenarnya ada even kejuaran dunia world skate disana. Ini memang even yang di tunggu-tunggu, semua atlit dunia turun disana. Kita rencana akan turun full team disana," jelasnya.

Kopli menambahkan alternatif selain untuk TC selain Tiongkok adalah di Jerman. "Disana ada juara dunia, cuma bukan nomor spesialisasi yang kita ikuti, tapi secara teknis kita bisa join disitu. Tentu saja ini semua tergantung Kemenpora," ucapnya.