Home Ekonomi Di Karanganyar, Harga Bawang Putih Naik 100%

Di Karanganyar, Harga Bawang Putih Naik 100%

Karanganyar, gatra.net-Kemampuan daya beli masyarakat terhadap bawang putih impor mulai menurun. Hal itu akibat dari diberhentikannya impor bahan makanan dari China. 

Pedagang sayur dan bumbu dapur Pasar Nglano, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Endah (55) mengatakan harga bawang terus merangkak naik selama 10 hari terakhir.

"Dari semula Rp30 ribu menjadi Rp60 ribu perkilo. Pembeli saya, mengurangi pembelian. Semula mampu beli sekilo atau setengah kilo. Sekarang hanya seperempat kilo atau malah satu ons," katanya kepada Gatra.com di Pasar Nglano, Minggu (9/2).

Selain itu, harga sejumlah komoditas sembako juga ikut naik. Yakni minyak goreng kelapa sawit curah dari semula Rp10 ribu per liter menjadi Rp13 ribu. Kemudian beras medium dari Rp8.500 perkilo menjadi Rp10.000 perkilo.

"Kepinginnya harga kembali normal. Saya sekarang tidak mampu stok banyak karena paling juga enggak banyak terjual," katanya.

Salah satu pengunjung Pasar Nglano, Rosidah (60) mengaku kesulitan menata keuangannya. Dengan sedikit bawang putih di dapurnya, itu tak akan bertahan lama.

"Saat harga stabil, bisa beli bawang putih sekilo. Bertahan sampai sepekan. Kalau sekarang paling hanya beli seperempat kilo. Tidak sampai tiga hari habis dimasak," Ujar Rosidah. 

Sementata itu, Staf Pelaksana Bagian Perekonomian Setda Pemkab Karanganyar, Wibowo mengatakan lima pasar tradisional di Karanganyar menunjukkan gejolak harga serupa pada komoditas bawang putih. Acuannya di lima pasar tradisional, yakni Pasar Jungke, Pasar Tawangmangu, Pasar Jambangan, Pasar Palur dan Pasar Jatipuro.

Menurutnya, kalangan pengusaha kuliner dan katering skala rumah tangga paling besar merasakan dampaknya.

"Kenaikan sedikit saja, sudah sangat terasa. Baik itu rumah tangga maupun UMKM kuliner. Padahal semua menu diracik dengan bumbu bawang putih. Kalau tidak segera dipulihkan, bisa mempengaruhi inflasi. Di Karanganyar, sektor UMKM kuliner cukup diperhitungkan," katanya.

Lebih lanjut, tim pengendali inflasi daerah bersama Bagian Perekonomian berencana melakukan sidak ke pasar tradisional hingga ke tengkulak dalam waktu dekat.  

471