Home Ekonomi Warga Keluhkan Bawang Putih, Nasrul Abit Surati Menteri

Warga Keluhkan Bawang Putih, Nasrul Abit Surati Menteri

Padang, gatra.net -- Sejak sepekan terakhir, harga bawang putih di sejumlah daerah Sumatra Barat (Sumbar) melonjak tajam. Dari harga semula berkisar Rp25.000-Rp28.000 per kilogram, kini mencapai Rp50.000 per kilogram. Kenaikan harga yang diduga dampak virus Corona itu, menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah setempat.

Menyikapi kondisi tersebut, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan pihaknya akan menyurati Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian RI melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Dinas Pangan di provinsi setempat. Tujuannya agar kebutuhan pasokan bawang putih di Sumbar terpenuhi.

Selain itu, mantan Bupati Pesisir Selatan itu juga menyampaikan, agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar serta Dinas Pangan Sumbar, juga melakukan koodinasi dengan pemasok bawang putih dari Medan, Sumatra Utara (Sumut). Pasalnya, pasokan bawang putih impor dari Cina selama ini melalui Kota Medan.

"Kita berharap, masyarakat bisa memaklumi kondisi saat ini. Kita berusaha untuk mengatasi agar harga bawang putih bisa stabil kembali," kata Nasrul, Jumat (7/2) saat memantau harga komoditi di Pasar Raya Padang.

Nasrul juga mendapat informasi bahwa hingga bulan Maret 2020 nanti, stok bawang putih di Sumbar masih aman. Stok itu akan diturunkan ke pasar-pasar yang ada di Sumbar, untuk menstabilkan harga pelengkap bumbu dapur tersebut. Selain itu, ke depan pihaknya akan mengembangkan pertanian bawang putih lokal, terutama di daerah Alahan Panjang, Kabupaten Solok.

Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Effendi, menyatakan kondisi komoditi yang mengalami lonjakan harga saat ini, juga belum bisa diatasi dari Gedung Inflasi. Pasalnya, peran Gedung Inflasi sejatinya memang untuk mengendalikan kondisi inflasi. Bahkan pasokan bawang putih di Gedung Inflasi saat ini kosong, namaun akan diupayakan pasokan tetap aman.

Sementara seorang pedagang, Anton mengatakan, bawang putih yang dijualnya memang berasal dari Cina melalui pemasok di Medan. Selain menjual eceran, dia juga menjual bawang putih ke padagang-pedagang kecil. Setiap pekannya, dia mampu menjual delapan ton bawang putih dari negeri tirai bambu tersebut.

Semua bawang putih yang dijualnya itu semuanya impor dari Cina, dan tidak satu pun dari produksi petani lokal di Sumbar. Terkait kondisi harga bawang putih yang mengalami kenaikan itu, diakuinya telah berlangsung sepekan ini. Kenaikan harga itu menurutnya dampak dari kondisi Cina yang tidak lagi bisa melakukan ekspor, akibat virus Corona.

"Cina sekarang tidak ada aktivitas penerbangan lagi karena wabah virus Corona. Jadi pengaruh harga jelas ada, sebab dari biasanya masyarakat membeli per kilogram, sekarang menurun jadi setengah kilogram, dan bahkan seperempat kilogram," tutur Anton.

109