
Mataram, gatra.net - Para konsumen di Kota Mataram mengeluhkan harga kebutuhan pokok terutama rempah bumbu dapur terbi;ang masih cukup tinggi di sejumlah pasar tradisional Kota Mataram. Tingginya harga bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, cabe, tomat termasuk kelompok sayur-mayur tentu saja merepotkan kaum ibu-ibu yang sering berbelanja kebutuhan pokok ini.
Naimah (45), warga Trong Tawah, Labuapi, Lombok Barat, misalnya ia mengaku sengaja berbelanja bulanan bumbu-bumbu ke Pasar Induk Mandalika Kota Mataram, dengan harapan harga bias terjangkau. Namun sayangnya harapan Naimah kandas setelah ia mengetahui harga-harga dimaksud sudah mengalami kenaikan sejak 4-5 hari yang lalu.
“Dalam hal ini pemerintah harus turun tangan untuk mengendalikan harga-harga. Setidaknya dengan melakukan operasi pasarlah,” ujar Naimah.
Berdasarkan penelusuran gatra.net, Selasa (4/2) di Pasar Induk Mandalika, Kota Mataram diperoleh informasi jika benar harga-harga kebutuhan pokok tersebut mengalami kenaikan signifikan. Seperti komoditi cabe yang semula bias didapat dengan harga Rp34 ribu per kilo kini sudah melonjak menjadi Rp59 ribu per kilo.
Selanjutnya untuk bawang merah semula Rp 25-30 ribu per kilokini sudah menjadi Rp35 ribu per kilo. Demikian juga dengan bawang putih mengalami kenaikan pantastis dari Rp35 ribu menjadi Rp55 ribu per kilonya.
Harga bawang putih impor di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai mengalami kenaikan dari Rp35.000 per kilogram hingga Rp55.000 per kilogram.
Kepala Pasar Mandalika, Ismail mengungkapkan, kenaikan harga bawang putih diprediksi akan terus terjadi karena stok di sejumlah distributor sudah mulai menipis. Sementara distribusi bawang putih impor sudah dihentikan.
“Distribusi bawang putih impor terutama distop karena rata-rata bawang putih impor didatangkan dari Cina dan Taiwan. Sedangkan, di Cina saat ini sedang mewadah virus corona,” terangnya.
Menurut Ismail, naiknya harga bawang putih merupakan salah satu dampak dari virus corona. Kondisi ini kemungkinan akan berdampak juga pada ketersediaan stok buah dan sayuran impor termasuk harganya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram H Amran M Amin menyatakan, kenaikan harga bawang putih impor tersebut dipicu karena keterlambatan pengiriman sehingga menyebabkan kekurangan stok dan akhirnya hukum pasar berlaku.
“Kita akan segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Satgas Pangan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mencari solusi terhadap kenaikan harga bawang putih impor. Satgas pangan akan melakukan penelusuran ke bawah untuk memastikan tidak ada penimbunan stok di tingkat pengepul dan indikasi permainan harga," ujarnya.