Home Kesehatan Teliti Metode Baru Operasi Mata, Dokter Ini Jadi Doktor UGM

Teliti Metode Baru Operasi Mata, Dokter Ini Jadi Doktor UGM

Sleman, gatra.net - Dokter spesialis mata Waldensius Girsang dikukuhkan sebagai doktor oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada ( FKKMK UGM) Yogyakarta, Senin (3/2). Gelar tersebut diraih setelah ia meneliti metode baru dalam operasi mata dengan kondisi ablasio retina atau lepasnya retina dari jaringan belakang bola mata.

Girsang menjelaskan kondisi ablasio retina harus segera ditangani untuk mempertahankan fungsi penglihatan dan mencegah kebutaan. Ia menggunakan metode baru dalam operasi mata tersebut yakni melalui retinektomi relaksasi radial. 

"Saya membuat suatu metode baru untuk mengoperasi syaraf mata pada gangguan ablasio retina. Penanganan menggunakan metode baru ini membuat hasil lebih maksimal, murah, dan lebih baik," kata dia di auditorium FK-KMK UGM, Senin (3/2).

Menurutnya, metode baru ini dengan cara memotong retina secara radial, berbeda dengan cara sebelumnya yang memotong secara melintang. Pemotongan secara radial selama ini tak dilakukan karena berdekatan dengan pupil. Untuk itu, pemotongan harus dilakukan dalam ukuran tertentu supaya menjaga pupil.

Metode baru ini juga tidak menggunakan minyak silikon saat penempelan retina. Ia menyebut operasi hanya perlu memakai gas yang akan hilang secara berangsur. "Cukup memakai gas. Gas ini akan terserap sendiri dan habis," katanya.

Menurut Girsang, penempelan retina menggunakan silikon dapat menimbulkan komplikasi pada mata. Akibatnya, kesehatan mata akan kembali menurun.

Selain itu, silikon juga harus dilepas setelah enam bulan operasi. "Jadi harus melakukan dua kali operasi. Sedangkan memakai gas, cukup satu kali operasi saja, sehingga menghemat pembiayaan," ucapnya. 

Girsang mengatakan kasus ablasio retina cukup banyak di dunia. Di negara-negara Eropa, sekitar 5-10 persen masyarakatnya mengalami kondisi itu. Sebagian besar mereka sudah menyadari dan langsung memeriksakan ke dokter ketika timbul gejala.

Namun kebanyakan masyarakat Indonesia belum sadar atas kondisi ablasio retina. Karena meremehkan, penderita baru ke dokter setelah kondisi mata parah.

"Tanda atau gejala awal biasanya merasa melihat nyamuk di sekitarnya, padahal tidak ada. Kemudian seperti ada kilat-kilat. Sebaiknya ketika mengalami gejala awal segera diperiksa," ucapnya.

1007