Home Kesehatan Muncul Kontroversi Penggunaan Masker karena Virus Corona

Muncul Kontroversi Penggunaan Masker karena Virus Corona

Kuala Lumpur, gatra.net - Mulai mewabahnya Virus Corono di sejumlah negara membuat masyarakat mulai berbondong-bondong menggunakan masker penutup wajah untuk mengindari terjangkitnya virus tersebut kepada masing-masing Individu. 

Namun, saat ini muncul kebingungan terkait penggunaan masker setelah muncul sebuah peringatan di sebuah surat kabar Singapura yang berbunyi "Jangan menggunakan masker jika Anda baik-baik saja", ketika sejumlah pihak berwenang di seluruh dunia berusaha untuk menenangkan kepanikan pembelian masker, yang dipercaya sebagai salah satu pencehah terhadap penjangkitan corona virus.

Dilansir Reuters, di Malaysia, pemerintah mendesak orang-orang untuk selalu menyiapkan masker dan pembersih tangan, serupa dengan himbauan dari pihak berwenang di Thailand dan Vietnam.

Pesan-pesan yang saling bertentangan tersebut telah memunculkan kebingungan tentang cara melindungi diri terhadap virus, yang telah merenggut lebih dari 200 nyawa di Cina dan menyebar ke lebih dari 18 negara tersebut. 

Namun, beberapa ahli mengatakan penanganan topeng yang salah bahkan dapat meningkatkan risiko infeksi. Di beberapa bagian Asia, memakai masker wajah adalah hal biasa ketika orang sakit atau untuk melawan polusi perkotaan.

Melalui himbauam resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit tidak menyebutkan memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap virus. Namun melalui situs web, mereka tidak secara khusus menyarankan untuk tidak menggunakan masker.

Sedangkan, di Australia dan Taiwan mengatakan orang sehat tidak membutuhkan masker, tetapi Australia telah menyebarluaskan 1 juta masker dari persediaan medis nasional, dan masker banyak dipakai di ibukota Taiwan, Taipei di mana pemerintah telah memberlakukan batas pembelian dan larangan ekspor masker.

Coronavirus dapat ditularkan dari orang ke orang, meskipun tidak jelas seberapa mudahnya. Sebagian besar kasus terjadi pada orang-orang yang berada di kota Wuhan Cina sebagai pusat wabah, anggota keluarga dari mereka yang terinfeksi, atau pekerja medis.

Penularan kemungkinan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi, melalui partikel di udara dari batuk atau bersin, atau oleh seseorang yang menyentuh orang yang terinfeksi atau objek dengan virus di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata mereka.

"Situasi yang membutuhkan masker adalah ketika kamu berada di kerumunan atau jika kamu merawat orang yang sakit. Jika itu membuat Anda merasa lebih baik dan terjaga, maka kenakan masker bedah,” kata ahli virus di Pusat Infeksi & Kekebalan di Universitas Columbia, Angela Rasmussen, seperti dilansir Reuters.

Para ahli lain mengatakan, masker bedah sekali pakai mungkin tidak cocok dikenakan wajah untuk mencegah infeksi, sementara beberapa telah menunjukkan bahwa penanganan masker yang salah seperti menyentuh bagian depan dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran infeksi.

Di Hong Kong, seorang anggota parlemen yang mengetahui panel layanan kesehatan pemerintah kota, dikritik atas video pendek yang dipostingnya menunjukkan kepada orang-orang cara membersihkan dan menggunakan kembali masker wajah sekali pakai.

Sedangkan sebuah saran yang lebih tidak biasa, dilontarkan oleh pemerintah India dengan menyarankan menggunakan ramuan tradisional yang mencakup jahe dan selasih sebagai perlindungan virus. Sementara, seorang menteri Myanmar juga ditegur karena berbagi postingan di Facebook yang menyarankan orang untuk makan lebih banyak bawang.

Beberapa orang Tiongkok yang berada di luar negeri, telah membeli masker untuk dikirimkan kepada teman-teman dan kerabat mereka di Cina, di mana sebagian persediaan dikabarkan telah habis. Warga Cina yang tinggal di Vietnam, Thailand dan Malaysia mengirim 150.000 masker kembali ke provinsi asal mereka, di Gansu.

Sementara itu, Kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Zunyou Wu, mengatakan bahwa orang-orang perlu memakai masker ketika menggunakan transportasi umum.

1957

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR