Home Milenial Soal Batik, Bahan dan Pewarna Alami Lebih Diminati Pasar

Soal Batik, Bahan dan Pewarna Alami Lebih Diminati Pasar

Pati, gatra.net - Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Rajasa dalam menghelat pelatihan batik tulis berbasis kompetensi onsite. Sebanyak 50 peserta yang didominasi kaum hawa, nampak antusias mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat).
 
Kepala Seksi Penyelenggaraan Diklat BDI Jakarta, Tedy Hermawan mengatakan, sedikitnya ada lima daerah di Jawa Tengah yang ditarget untuk pelatihan membatik ini, satu di antaranya adalah Kabupaten Pati yang digelar di Wisata Edukasi Batik Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana.
 
"Ini untuk membantu industri batik, agar mempunyai perajin batik yang kompeten. Perlu diketahui ini merupakan diklat three in one yang meliputi pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja," ujarnya kepada gatra.net, di sela kegiatan tersebut, Selasa (28/1).
Kepala Seksi Penyelenggaraan Diklat BDI Jakarta, Tedy Hermawan di Wisata Edukasi Batik Yuliati Warno turut Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana, Pati, Selasa (28/1). (GATRA/Ahmad Muharror/tss)

 

 
Diklat ini sendiri, bakal berlangsung selama beberapa hari tepatnya pada tanggal 27 Januari hingga 13 Februari 2020. Sedangkan peserta pelatihan ini merupakan warga sekitar sentra industri Batik Bakaran.
 
Uniknya, Tedy menekankan penggunaan bahan alami dalam proses pembuatan batik tulis ini. Mengingat, batik yang menggunakan bahan baku dari alam lebih diminati, baik nasional maupun internasional dibandingkan batik yang terbuat dari pewarna buatan.
 
"Selain menarik dan banyak peminatnya, batik dari bahan baku alami cenderung lebih mahal dibandingkan dengan yang bukan alami. Batik alami ini banyak diburu orang luar," bebernya.
 
Ia mencontohkan, bahan alami yang biasanya dipakai pembatik adalah kulit pohon sengon dan dedauan untuk pewarnanya.
 
Sementara itu, Wabup Pati, Saiful Arifin menyebut, pelatihan ini memang menyasar sentra industri batik di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani. Tujuannya sendiri untuk semakin meningkatkan roda perekonomian pengrajin batik.
 
"Pelatihan ini memang diadakan di daerah penghasil batik karena masing-masing, diharapkan bisa saling memberikan satu inovasi atau memberikan satu marketing yang baik," jelasnya.
550