Cilacap, gatra.net – Kejaksaan Negeri Cilacap, Jawa Tengah berkomitmen untuk mengawal kemudahan investasi, seturut dicanangkannya Cilacap sebagai kabupaten proinvestasi.

Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap, Agus Sugianto Sirait mengatakan pendampingan akan dilakukan mulai dari proses perizinan hingga pelaksanaan atau eksekusi investasi tersebut. Kejari hendak memastikan tidak ada hambatan yang menyulitkan penanam modal. “Kalau ada kesulitan kita bantu. Kita pastikan dalam perjalanannya tidak ada hambatan apalagi sampai ada korupsi,” katanya.

Dia mengemukakan, pada 2020 ini proyeksi Cilacap lebih dari Rp17 triliun. Terbesar adalah pabrik pengolahan logam. “Rencananya ada smelter logam. Itu perusahaan asing (PMA),” ucapnya.

Ada juga perusahaan yang telah menandatangani Letter of Intend (LOI) untuk investasi perhotelan, industri kayu, serta perdagangan barang dan jasa. Menurut dia, investasi harus didukung dengan kemudahaan sehingga tak memunculkan potensi korupsi.

Selain pendampingan pada investasi awal, Kejari juga aktif mendampingi perusahaan-perusahaan yang terlibat sengketa. Misalnya, persoalan lahan, antara PT Pertamina dengan sebuah perusahaan.

Kejari, ujar dia, aktif memediasi agar persoalan ini selesai dengan solusi yang menguntungkan untuk kedua belah pihak. Dia berpendapat, tak semua masalah mesti diselesaikan lewat jalur hukum. “Ada juga perusahaan yang ada masalah dengan serikat pekerja. Kita mediasi. Semuanya agar Cilacap kondusif untuk investasi,” jelasnya.

Dia meyakini investasi yang tinggi di Cilacap akan berimbas ke meluasnya lapangan pekerjaan. Itu berarti, kesejahteraan masyarakat meningkat. Kesejahteraan akan berdampak langsung ke menurunnya angka kriminalitas.