SHANGHAI, gatra.net - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menawarkan kepada Cina segala "bantuan yang diperlukan" pada Senin waktu setempat, dalam rangka mengendalikan wabah coronavirus di pusat kota Wuhan yang telah menewaskan 81 orang dan menyebabkan puluhan juta orang terdampar virus tersebut selama waktu liburan terbesar di tahun ini.

Perdana Menteri China Li Keqiang akan "memeriksa dan mengarahkan" upaya untuk mengendalikan wabah dan menjanjikan bala bantuan. Apalagi, ketika pemerintah provinsi menghadapi tuduhan dari masyarakat atas kegagalan untuk memberikan respons dengan tepat waktu.

Seperti dilaporkan Reuter, Saham dunia tergelincir hingga ke level terendah dalam dua minggu terakhir, karena kekhawatiran terus tumbuh tentang dampak ekonomi dari virus setelah Cina, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, menggenjot larangan perjalanan dan memperpanjang liburan di Tahun Baru Imlek

"Kami berada dalam komunikasi yang sangat intens dengan pihak Cina mengenai virus ini," kata Trump seperti dilansir Reuters.

Sangat sedikit kasus yang dilaporkan berada di wilayah AS, tetapi akan tetap melakukan pengawasan ketat. Kami telah menawarkan bantuan kepada Tiongkok dan Presiden Xi [Jinping]. Para Pakar kami mempunyai kemapuan yang luar biasa!," imbuh Trump.

Sementara itu, Otoritas kesehatan di ibu kota, Beijing, melaporkan terdapat korban tewas daei koronavirus pertama pada hari Senin dari orang berusia 50 tahun yang pernah ke Wuhan. Namun, semua informasi belum biisa diraih secara jeals, Apakah kematian itu juga termasuk dalam jumlah total. Semua kematian terjadi di Tiongkok.

Li, yang mengenakan pakaian pelindung dan topeng biru, berterima kasih kepada para pekerja medis di Wuhan, ibukota provinsi Hubei dan pusat penyebaran penyakit itu.

"Berterima kasih kepada pekerja medis garis depan atas upaya habis-habisan mereka dalam merawat pasien dan mendesak mereka untuk memperhatikan perlindungan mereka sendiri," pungkasnya.