
Beijing, gatra.net - Pemerintah Cina mengumumkan pada Minggu (26/1), bahwa perdagangan hewan liar akan dihentikan secara nasional untuk mencegah penyebaran pneumonia yang disebabkan oleh virus novel corona (2019-nCoV).
Dilansir dari Xinhua News, Administrasi Negara untuk Pengaturan Pasar, Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan, serta Administrasi Kehutanan Nasional Cina mengatakan, larangan akan segera berlaku dan tidak dicabut sampai epidemi dinyatakan berakhir.
Keputusan itu muncul setelah kasus infeksi virus novel corona yang merebak di pusat Wuhan. Sebab, infeksi tersebut menunjukkan hubungan yang erat antara wabah dan penjualan ilegal satwa liar di pasar. Sehingga, segala bentuk perdagangan satwa liar akan dilarang di semua platform termasuk pasar tradisional, supermarket, tempat makan maupun situs e-commerce.
Pihak berwenang juga memerintahkan, agar semua situs pemeliharaan hewan liar untuk melakukan karantina dan melarang transportasi, serta penjualan hewan liar dari situs ini.
Bisnis maupun operator yang melanggar larangan akan ditutup. Jika pelanggarannya cukup serius akan ada sanksi pidana. Pemerintah daerah harus meningkatkan pengawasan untuk mencegah pelanggaran terhadap larangan tersebut dan masyarakat harus sepenuhnya sadar akan risiko kesehatan dalam mengonsumsi hewan liar.
Hingga saat ini, di seluruh Cina sudah ada total 1.975 kasus pneumonia yang telah dikonfirmasi karena virus novel corona. Di antaranya, ada sekitar 324 dalam kondisi kritis. Sementara itu, di Wuhan sebanyak 56 orang dilaporkan tewas.