Home Ekonomi Rumah Bersubsidi hingga Emas Jadi Investasi Ideal 2020

Rumah Bersubsidi hingga Emas Jadi Investasi Ideal 2020

Jakarta, gatra.net - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira membeberkan sedikitnya ada lima hal atau barang yang bakal menjadi investasi ideal pada 2020 untuk milenial. Rekomendasi investasi itu menurut Bhima akan dilihat dari takaran risikonya.

Urutan terakhir jatuh pada rumah atau apartemen bersubsidi. Menurut Bhima, jika melihat keyakinan konsumen, maka barang dengan segmentasi kelas menengah ke bawah ini ternyata masih dipercaya masyarakat. Masyarakat akan mengincar rumah untuk hunian dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), terlebih dalam program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang digagas era Presiden Joko Widodo.

"Atau bahasanya bukan MBR, properti dengan harga di bawah Rp300 juta. Itu pasti akan laris, tapi kalau di atas Rp300 juta, bahkan miliaran, akan sepi pada 2020. Karena dibeli bukan untuk ditinggali, tapi investasi. Itu yang akan susah jual belinya," kata Bhima, di kantor Gatra, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).

Namun, Bhima tak bisa memastikan bagaimana hukumnya menjual rumah subsidi untuk dikontrakkan.

"Karena KPR ini dapat banyak subsidi. Tapi enggak tahu tuh hukumnya main rumah subsidi untuk dikontrakin lagi gimana, ha-ha-ha," ujarnya.

Properti yang kecil, lanjut Bhima cukup laris di kalangan keluarga milenial baru, layaknya kacang goreng. Bhima mencontohkan di Jogjakarta, yang harga hunian dinilai tidak masuk akal karena terus mengalami kenaikan. Namun satu sisi, keluarga baru dan pendatang makin banyak berdatangan.

"Rumah kecil itu larisnya kayak kacang goreng. Tapi di Jogja jual rumah di atas Rp1 miliar, coba tanya susah jualnya kayak gimana," katanya.

Selain rumah, Bhima menyebut barang lain di urutan keempat yang akan menjadi investasi ideal tahun ini adalah deposito atau SBM. Sementara yang ketiga adalah reksadana.

"Mungkin kalau masih masuk di portfolio tapi enggak mau berisiko banget bisa jadi main di reksadana, tapi tidak menjadi saham secara langsung," jelasnya.

Terakhir atau urutan pertama adalah emas. Bhima menjelaskan, emas bisa dijual sampai kapan pun. Selain itu, meski harga emas tak menentu, masyarakat masih optimis dengan memilih emas menjadi barang yang diinvestikan.

"Nomor satu, memang aset yang liquid. Emas, kapan pun bisa dijual," katanya.

632

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR