
Mataram, gatra.net- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memaksimalkan agar seoftimal mungkin bisa menarik investor untuk menanamkan modalnya. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) NTB membukukan realisasi investasi senilai Rp4,5 triliun dalam tahun 2019.
Sekretaris Daerah yang juga mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) NTB Gita Ariyadi menjelaskan, dari pencapaian tersebut sebanyak Rp 1,47 triliun merupakan penanaman modal asing (PMA) dan senilai Rp 2,61 triliun dari penanaman modal dalam negeri.
“Dari total investasi yang sudah masuk ke NTB dominan disalurkan ke sektor pertambangan yang mencapai lebih dari 50%, lalu ke pariwisata, dan sektor lainnya. Ke depan, diharapkan investasi di NTB lebih berkualitas terutama untuk sektor pertanian dan industri pengolahan,” kata Gita Aryadi di Mataram, Selasa (21/1).
Menurut Gita, target investasi di NTB diharapkan lebih menggeliat dari tahun ke tahun. Baik sektor andalan pertambangan dimana PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang berjuang penuhi pembangunan smelter. Berikutnya di sektor pariwisata dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Gita meyakini investasi di NTB akan semakin bertambahapalagi PT AMNT harus membangun smelter sesuai dengan amanat UU No 4 tahun 2009 tentang minerba. Sehingga akan ada investasi untuk pembebasan tanah dan pembangunannya. Ia menambahkan smelter ini ditargetkan rampung pada 2022 mendatang.
Menyinggung Kawasan Ekonoomi Khusus (KEK) Mandalika, menjadi angin segar bagi investasi NTB, setelah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengumumkan akan menggelar perhelatan Motor GP pada 2021 hingga lima tahun berikut secara berturut-turut.