
Pekanbaru, gatra.net - Komoditi pertanian dan masalah kesejahteraan masyarakat masih akan menjadi salah satu program "jualan" para kandidat calon kepala daerah khususnya di Kabupaten Kuasing, Provinsi Riau.
Hal itu pula yang menjadi fokus, Anggota DPRD Riau dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Komperensi, yang juga salah satu kandidat calon wakil bupati untuk Kabupaten Kuansing. Ia mengungkapkan sektor pertanian memang menjadi perhatian khusus. Menurutnya sektor pertanian bakal menjadi tumpuan untuk mengurai persoalan ekonomi di Riau.
"Kalau bidang pertanian itu termasuk program unggulan bagi kami, karena bagi kami bagaimana menjadi kan Kuansing itu sejatera," ujarnya kepada gatra.net, Senin (20/1).
Komperensi, sendiri dikabarkan bakal mendampingi Halim yang sekarang merupakan Wakil Bupati Kuansing dalam perhelatan Pilkada serentah 2020 mendatang. Bersama dengan Halim, Kompresi akan fokus pada kesejahteraan masyarakat.
Meski belum mau mengumbar secara rinci program kampanye yang akan diutarakan. Komperensi menekankan bahwa pihaknya ingin mengangkat geliat perekonomian dikampung halamanya Kuansing. "Kalau kami sampaikan tagline kami, visi misi kami, saat ini belum pas. Yang jelas bagaimana Kuansing sejaterah," tekannya.
Kuansing sendiri, termasuk salah satu daerah yang mengalami peningkatan angka kemiskinan di Riau. Tercatat selama tiga tahun belakangan persentase penduduk miskin di daerah tersebut selalu diatas 5 persen. Jika pada tahun 2016 persentase penduduk miskin di Kuansing mencapai 9.85 persen, tahun 2017 meningkat 9.97 Persen , tahun 2018 kembali menurun di angka 9,92 Persen.
Meningkatnya angka kemiskinan di Kuansing, juga dipengaruhi lesunya harga karet. Jika dulu harga karet mencapai Rp20 ribu per kilo, kini harga komoditi tersebut berada pada level Rp9. 000 per kilo.Mengkeretnya harga karet tersebut dengan sendirinya membuat minat masyarakat Kuansing untuk membudidayakan tanaman itu menjadi berkurang.
Jika pada tahun 2013 luas areal kebun Karet di sana masih menembus angka di atas 100 ribu hektar, sejak dua tahun belakangan luasan itu menyusut menjadi 60 ribuan hektar.