
Jakarta, gatra.net - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) menyelenggarakan Award ke-9 di On Three Coffee, Senopati Suites 3, Jakarta, Kamis (16/1). Ajang pemberian penghargaan ini dilakukan sejak tahun 2000 lalu.
Pembina Yayasan KEHATI, Prof. Dr. Emil Salim (89 tahun), menghadiri ajang ini. Ahli ekonomi, cendikiawan, pengajar, dan politisi, ini merupakan salah seorang di antara sedikit tokoh Indonesia yang berperan di dunia internasional dan pernah menjadi Menteri Lingkungan Hidup.
Menurut Emil Salim, ajang ini diharapkan dapat menginspirasi dan menjadi motivasi bagi para pegiat konservasi di Indonesia untuk terus mengutamakan pelestarian dan pemanfaatan Keanekaragaman Hayati di Tanah Air.
"KEHATI Award merupakan ajang penghormatan dan promosi individu, kelompok, dan instasi yang telah berjasa di bidang lingkungan hidup dan pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Di tengah kerusakan yang banyak terjadi, mereka secara gigih terus berjuang agar Indonesia tetap lestari, dan kekayaan alam yang dapat terus dimanfaatkan oleh generasi selanjutnya," ujarnya.
Selain itu, Emil Salim juga berujar, pertemuan ini agar Indonesia menjadi nomor satu dunia ?di bidang Keanekaragaman Hayati dan bukan hanya mencari siapa yang memenangkannya.
"Pertemuan ini bukan hanya mencari pemenang dan sebagainya, tetapi untuk melestarikan keberlanjutan Indonesia sebagai negara Keanekaragaman Hayati tropis nomor satu di dunia," katanya.
Untuk itu, upaya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati di Indonesia harus mendapat porsi utama, baik dalam kerangka kebijakan politik, pengembangan ekonomi nasional, hingga sistem pendidikan dan pengetahuan masyarakat Indonesia.
KEHATI Award merupakan bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah berpartisipasi dalam mengurangi kerusakan alam. Penghargaan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman akan pentingnya keanekaragaman hayati, pelestarian, dan pemanfaatan secara bijak serta berkelanjutan.
Reporter: RVD