
Jakarta, gatra.net - Perubahan lanskap industri jasa yang memberikan ancaman, juga disikapi oleh perusahaan untuk membuka peluang-peluang baru layanan yang bisa diberikan. Salah satunya PT Mutuagung Lestari, perusahaan yang bergerak pada lembaga sertifikasi dengan brand MUTU International, yang meluncurkan Budget 2020 dengan visi Goes Digital, untuk meningkatkan layanan dari sisi kemudahan, kecepatan, dan efisiensi.
Presiden Direktur Mutuagung Lestari, Arifin Lambaga mengatakan, MUTU International saat ini sudah berumur 30 tahun, dengan layanan yang meliputi jasa sertifikasi, inspeksi, dan pengujian, telah berpengalaman di berbagai tantangan dan juga menorehkan prestasi membanggakan.
“Pencapaian itu turut memengaruhi iklim bisnis dan perdagangan Indonesia, bahkan hingga ke kancah dunia internasional,” kata Arifin pada acara Kick Off Budget 2020, di Depok, Selasa (14/1).
Arifin menyebut di era industri 4.0, MUTU International menghadapi tantangan baru yang tak kecil dan itu harus dijawab dengan formula yang tepat. Tuntutan itu memerlukan persiapan infrastruktur maupun mentalitas sumber daya manusia yang memadai. Apalagi ketika MUTU International mencanangkan pencapaian pendapatan yang terbilang cukup besar dalam waktu yang tak terlalu lama.
"Dari pencapaian visi tersebut, maka diperlukan formula untuk mendorong sistematisasi strategi yang unggul dan efektif," katanya.
Arifin menganggap bahwa perlunya sikap yang cepat dan perilaku yang tanggap dalam mengikuti perkembangan di era globalisasi, regional, maupun nasional. Mengingat selera konsumen yang terus berubah seiring perkembangan zaman. Selain itu, tuntutan kualitas yang makin tinggi, kemudahan penggunaan teknologi, maupun persaingan yang semakin terasa menekan.
“Semua itu harus dijawab secara real time. MUTU International senantiasa melakukan pengkajian dan penerapan teknologi yang mampu menjawab tuntutan, tapi tetap memiliki kesesuaian dengan budaya perusahaan," kata Arifin.
Arifin juga mengatakan bahwa MUTU International mengembangkan iklim belajar, learning organization, dan pemanfaatan data pasar yang secara regular dianalisis. Ini akan jadi cikal bakal pemanfaatan big data.
“Implikasi dari langkah ini adalah selarasnya langkah perusahaan dengan tuntutan pasar,” katanya.
Untuk mengatasi kontradiksi sikap cepat dengan adaptasi yang mutlak dijalankan, lanjut Arifin dikembangkan sikap kolaboratif. Kolaboratif berarti memadukan unsur-unsur unggul, bahkan yang bersumber dari luar organisasi perusahaan.
“Strategi kolaboratif MUTU International adalah memanfaatkan SDM maupun teknologi yang dimiliki pihak-pihak lain untuk dipadukan dengan SDM maupun keunggulan yang telah dimiliki internal perusahaan,” katanya.
Menyosla sikap mental yang dikembangkan, kata Arifin Lambaga, sedapat mungkin memunculkan sikap egaliter dalam produksi, distribusi, dan konsumsi informasi. Sehingga, ujung dari sikap kolaboratif yang dikembangkan MUTU International adalah pemberdayaan pada setiap informasi yang diterima, untuk dikembangkan sebagai inovasi demi kepuasan konsumen terus-menerus.
“Di usianya yang ke-30 tahun, MUTU International saat ini telah melayani lebih dari 2000 klien meliputi sektor swasta maupun instansi pemerintah yang tersebar di seluruh Indonesia maupun klien internasional di kawasan Asia Pasifik,” katanya.
Arifin menambahkan, untuk mengembangkan aktivitas bisnisnya, MUTU International memperluas cakupan pasar melalui pembukaan kantor-kantor cabang baik nasional maupun internasional yang terletak di Batam, Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Pangkalan Bun, Samarinda, Makassar.
"Kami juga membuka layanan diluar negeri yang saat ini tersedia di Jepang, China, Malaysia, dan Vietnam," kata Arifin.